SuaraJatim.id - Ada sebuah peribahasa lama: "Harimau mati meninggalkan belang, gajah mati meninggalkan gading (seorang manusia akan diingat jasa-jasanya atau kesalahan-kesalahannya)."
Peribahasa itu bisa dipahami bahwa baik maupun buruk perbuatan manusia akan tetap dikenal meskipun seseorang sudah mati. Pun begitu bila bicara tentang Almarhum KH Nawawi Abdul Djalil, pengasuh Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan.
Bagi para alumni pondok, KH Nawawi tentu memiliki kenangan tersendiri. Seperti kisah yang viral di media sosial baru-baru ini. Kisah ini diceritakan oleh santri senior alumni Ponpes Sidogiri Kiai Haji Abdullah Mahmud.
Video yang pernah diunggah di YouTube ASHRI_CHANNEL tersebut kembali tersebar. Video berdurasi 2 menit 50 detik tersebut disukai 462 akun dan sudah ditonton 35.913 viewers.
Kiai Nawawi bisa baca pikiran orang
Baca Juga:Selamat Tinggal Selamanya, Khofifah Indar Parawansa Berduka Kiai Nawawi Meninggal
KH Abdullah Mahmud dalam suatu kesempatan ceramah mengisahkan kejadian yang ia alami sendiri. Waktu itu, Kiai Nawawi Abdul Djalil hadir ke rumahnya di Probolinggo.
"Waktu itu masih ada mertua saya namanya Kiai Miad. Biasanya Kiai Miad kalau ada Kiai Nawawi, semua anak dan mantunya dikumpulkan. Nah waktu itu saya ketiduran dan dibangunkan. Saya terlambat," ucapnya.
"La yaopo iki Kang Wi (la gimana ini Kang Wi)," kata Kiai Miad kepada Kiai Nawawi yang biasa memanggilnya Kakang, seperti dikutip dari timesindonesia.co.id, jejaring media suara.com.
Waktu itu yang hadir diberikan amalan ijazah yang menjadi wiridan umum. Lalu, Kiai Nawawi mengulangi bacaan tersebut.
Sedangkan posisi Kiai Abdullah Mahmud saat itu berada agak jauh dari Kiai Nawawi. Kiai Nawawi kembali membacanya. Ketika sampai bacaan waanta taj'alul hazna, lantas Kiai Abdullah Mahmud berkata dalam hatinya.
Baca Juga:Innalillahi, Pengasuh Ponpes Sidogiri Pasuruan KH Nawawi Abdul Jalil Dikabarkan Wafat
"Mak ebecah hazna, mak tak huzna. (Kok dibaca hazna, kok bukan huzna)," timpalnya dalam hati.