Sementara di bagian depan ruangan utama, terdapat mimbar pendeta yang sekilas berbentuk kereta kencana yang juga terbuat dari kayu jati pilihan dan berusia sama dengan bangku. Di sampingnya, terdapat satu set alat musik berupa gamelan, drum, dan juga keyboard.
2. GKJW Suwaru
Bangunan GKJW Suwaru tidak dibangun oleh bangsa kolonial yang kala itu menduduki Kabupaten Malang, termasuk wilayah Pagelaran. Kini Gereja GKJW Suwaru berusia 201 tahun alias sudah dua abad.
Yang membangun gereja ini warga Jawa setempat pada masa kolonial. Gereja ini dibangun pada tahun 1817.
Baca Juga:Heboh! Anak-anak Jombang Ini Lagi Main Nemu Bayi Merah Mengambang di Sungai
Ornamen gereja memang kental dengan arsiterktur peninggalan kolonial. Tampak jendela-jendela berukuran besar menghiasi tembok gereja. Daun pintu gereja juga masih sangat klasik. Dengan model dua pintu dan berlapis horizontal.
Belum lagi bangunan yang tinggi, dengan lantai jadul mengilap. Di luar gereja, tampak menara dengan salib besar di atasnya.
Beberapa benda peninggalan gereja dari pertama kali dibangun hingga sekarang masih tersimpan dengan baik. Salah satunya adalah kursi gereja. Kursi itu masih orisinil sejak zaman dulu.
Ada juga peninggalan tuwung atau cawan suci yang biasanya digunakan untuk persembahan. Juga ada taplak peninggalan zaman dulu. Sekarang disimpan dengan baik di lemari khusus.
Tuwung yang usianya sudah ratusan tahun itu masih terawat dengan baik. Terbuat dari tembaga yang memancarkan kilau, seolah menggambarkan sisa masa kejayaannya.
Baca Juga:Rekor! 36 Jenazah COVID-19 Dimakamkan Dalam Sehari di TPU Jombang Tangsel
Kontributor: Frisca Tanjung