Warga Keputih Surabaya Imbau Sirine Mobil Jenazah Dimatikan, Dianggap Usik Ketenteraman

Warga Kelurahan Keputih Surabaya mengimbau sirine ambulans atau mobil pengantar jenazah dimatikan kala melintas di kawasan setempat. Bunyi sirine dianggap mengusik ketentraman

Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Jum'at, 16 Juli 2021 | 21:00 WIB
Warga Keputih Surabaya Imbau Sirine Mobil Jenazah Dimatikan, Dianggap Usik Ketenteraman
Baliho imbauan agar sirine ambulans atau mobil pengantar jenazah dimatikan kala melintas di kawasan setempat Kelurahan Keputih Surabaya. [Beritajatim.com]

SuaraJatim.id - Warga Kelurahan Keputih Surabaya mengimbau sirine ambulans atau mobil jenazah dimatikan kala melintas di kawasan setempat. Warga menilai, bunyi sirine mengusik ketenteraman.

Melansir beritajatim.com -- jejaring media suara.com, imbauan tersebut bukan tanpa sebab. Lantaran kawasan Kelurahan Keputih Surabaya merupakan akses hilir mudik mobil jenazah menuju TPU Keputih atau tempat pemakaman khusus pasien Covid-19.

Terdapat dua lokasi pemakaman khusus pasien Covid-19 yang disediakan Pemkot Surabaya, yakni di TPU Keputih dan TPU Babat Jerawat.

Sebelum memasuki TPU Keputih, telah berdiri baliho besar bertuliskan imbauan untuk mobil ambulans atau mobil jenazah supaya mematikan sirine, serta mengingatkan bagi pengantar jenazah untuk tidak arogan ketika berkendara.

Baca Juga:Soal Hoaks Ambulans, Relawan SONJO Bagikan Pengalaman

"ANDA MEMASUKI WILAYAH KAMPUNG KELURAHAN KEPUTIH  1. AMBULANCE (MOBIL JENAZAH) SIRENE MATIKAN 2. PENGANTAR JENAZAH JANGAN AROGAN. #JANGAN GANGGU KETENTRAMAN WARGA KAMI,"

Serorang pemilik warung kopi yang lokasinya tak jauh dari TPU Keputih, Misiani menuturkan, bahwa imbauan mematikan sirine tersebut sudah berlaku sejak Rabu (14/7/2021). 

“Sebelum ada aturan itu, rasanya mengerikan. Akhir-akhir ini mungkin ada hampir seratusan ambulans yang hilir mudik dalam sehari. Apalagi kalau malam, bikin saya merinding,” ujarnya.

Ia menduga, imbauan mematikan sirine yang hendak menuju TPU Keputih merupakan hasil dari protes warga.

“Kemungkinan gara-gara setelah ada warga RW sebelah yang merasa ketakutan karena sering mendengar suara ambulans,” terang Misiani.

Baca Juga:Polres Rejang Lebong Bengkulu Terus Mencari Tujuh Terduga Pelaku Begal Ambulans

Sementara, praktisi prikologi Ramadhan Maruta menjelaskan, bahwa kecemasan adalah perasaan yang pernah dialami oleh setiap manusia. Rasa cemas yang dialami oleh manusia merupakan hal yang wajar.

“Kalau seseorang mendengar suara ambulans dengan intensitas yang tinggi lalu merasa cemas itu wajar. Ada empat tingkatan kecemasan. Yakni ringan, sedang, berat, dan panik. Yang paling diperhatikan itu jika sudah tingkar panik, karena bisa menimbulkan ketakutan berlebih,” ujarnya.

Ada beberapa cara, menurutnya, bisa mengatasi kecemasan berlebih.

“Kalau merasa cemas, langkah pertama adalah mengatur pernapasan agar menjadi lebih rileks. Lalu hindari mengonsumsi nikotin dan minuman beralkohol. Kemudian perbanyak minum air putih. Jika sudah, lakukan meditasi agar merasa lebih tenang. Bisa juga dengan bercerita tentang hal-hal yang membuatnya cemas kepada orang terdekat atau ke psikolog langsung,” jelasnya. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini