Ingin Hidup Damai, Taliban: Perang Afghanistan Sudah Berakhir

Kemenangan militan Taliban di Afghanistan ditandai dengan jatuhnya Ibu Kota Kabul ke tangan mereka, Minggu (15/08/2021). Berita ini segera membuat gaduh dunia.

Muhammad Taufiq
Senin, 16 Agustus 2021 | 10:35 WIB
Ingin Hidup Damai, Taliban: Perang Afghanistan Sudah Berakhir
Pasukan Taliban berhasil mengkudeta pemerintah [Foto: Antara]

SuaraJatim.id - Kemenangan militan Taliban di Afghanistan ditandai dengan jatuhnya Ibu Kota Kabul ke tangan mereka, Minggu (15/08/2021). Berita ini segera membuat gaduh dunia.

Di jagat media sosial, Taliban sempat memuncaki trending di Twitter. Media-media di dunia memberitakan keberhasilan kudeta Taliban setelah terlibat perang dengan pemerintah setempat yang didukung Amerika Serikat.

Warga Asing di Afghanistan pun ramai-ramai eksodus keluar Kota Kabul dan meninggalkan negeri mereka. Bahkan Presiden Ashraf Ghani pun sejak kemarin sudah kabur keluar negeri.

Di Twitter, CBS News mengunggah video pendek detik-detik ribuan orang memadati bandara Kabul hendak eksodus meninggalkan kota mereka.

Baca Juga:Taliban Ambil Alih Ibu Kota Afghanistan Setelah 20 Tahun Perang Melawan AS

Meskipun begitu, Taliban menyatakan perang telah berakhir di Afghanistan dan menyerukan hubungan damai dengan komunitas internasional.

Juru bicara kelompok gerilyawan itu, Mohammad Naeem, dalam wawancara dengan stasiun TV Al Jazeera mengatakan bahwa Taliban tidak ingin hidup terisolasi.

Dia mengatakan aturan kekuasaan dan bentuk pemerintahan akan segera diselesaikan. Taliban menghormati hak-hak perempuan dan kaum minoritas, serta kebebasan berekspresi dalam hukum syariat Islam, kata Naeem.

Dia menambahkan Taliban ingin menjalin hubungan damai dan membangun komunikasi yang telah mereka buka dengan negara lain.

"Kami meminta semua negara dan entitas untuk duduk bersama menyelesaikan berbagai masalah," kata Naeem.

Baca Juga:Presiden Ashraf Ghani Tinggalkan Afghanistan, Ini Pesannya untuk Taliban

Pemberontak Taliban memasuki Kabul pada Minggu dan Presiden Ashraf Ghani meninggalkan Afghanistan. Ghani mengatakan dirinya ingin menghindari pertumpahan darah.

Situasi itu membuat Taliban semakin dekat dengan pengambilalihan kekuasaan Afghanistan, 20 tahun setelah mereka digulingkan oleh invasi pasukan asing pimpinan AS.

Naeem mengatakan tak ada diplomat atau kedutaan yang menjadi target serangan dan Taliban akan menjamin keselamatan warga negara asing dan misi diplomatik.

Pelarian Ghani tidak diperkirakan sebelumnya dan "bahkan orang-orang dekatnya pun tidak mengiranya," kata Naeem.

"Kami siap berdialog dengan semua tokoh Afghanistan dan akan menjamin perlindungan yang mereka perlukan," kata dia pada Mubasher TV Al Jazeera.

Taliban telah meraih hasil yang telah diperjuangkan dan dikorbankan selama 20 tahun, kata Naeem, dan akan mengadopsi kebijakan yang tidak mencampuri urusan negara lain.

"Kami telah mencapai apa yang kami cari, yaitu kebebasan negara kami dan kemerdekaan bagi rakyat kami," kata dia.

"Kami tidak akan membiarkan siapa pun yang memanfaatkan tanah air kami untuk menyerang seseorang, dan kami tidak ingin menyakiti mereka."

"Kami tidak berpikir bahwa kekuatan asing akan mengulangi lagi kegagalan mereka di Afghanistan." ANTARA

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini