Diduga Depresi Tagihan Pinjol, Warga Jember Bunuh Diri

Ditemukan surat wasiat dari gadis Jember yang nekat bunuh diri diduga akibat tagihan pinjaman online

Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Sabtu, 21 Agustus 2021 | 14:35 WIB
Diduga Depresi Tagihan Pinjol, Warga Jember Bunuh Diri
Ilustrasi bunuh diri akibat tagihan pinjol di Jember. [Shutterstock)]

SuaraJatim.id - Seorang gadis berinisial ER (23) nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri. Warga Desa Balung Lor, Kabupaten Jember, Jawa Timur itu diduga tertekan ancaman penagih pinjaman online alias pinjol.

Gadis yang sehari-hari bekerja sebagai karyawa bagian farmasi salah satu rumah sakit di Jember itu ditemukan tewas menggantung di rumahnya. Pemicu aksi bunuh diri itu diduga depresi tekanan dari penagih pinjol.

"Ini diketahui dari surat wasiat dan percakapan chating whatsapp milik korban, yang ditemukan oleh tetangganya yang ikut mengevakuasi korban," kata Ketua RW setempat, Darto, Sabtu (21/8/2021).

Kronologisnya, lanjut dia, bermula dari teriakan ibu korban yang sepulang kerja menemuka tubuh anaknya menggantung dengan seutas tali. Tetangga sekitar sontak berdatangan mendengar teriakan tersebut.

Baca Juga:Kapolri Dukung Upaya Pemberantasan Pinjol Ilegal Bersama Empat Lembaga

Peristiwa tragis itu persisnya terjadi pada Jumat (20/8/2021) pukul 15.30 waktu setempat.

"Saya diberitahu bu Heni (tetangga samping rumah korban), saya langsung datang. Setelah sampai di sana korban sudah diturunkan di lantai,"katanya.

Ia menambahkan, warga yang mengevakuasi juga sempat memberikan pertolongan pertama.

"Warga terlihat mengupayakan pertolongan pertama berharap korban masih bisa diselamatkan, namun korban sudah meninggal dunia," sambungnya.

Dijelaskannya, dugaan bunuh diri akibat ancaman pinjol itu terkuat dari riwayat perpesanan di handphone milik korban. Namun, Ia mengaku tak tahu persis isi ancaman tersebut. Selain itu, konon ditemukan juga surat wasiat.

Baca Juga:Berantas Pinjol Ilegal, 5 Lembaga Umumkan Komitmen Bersama

"Saya melihat mbak Heni membaca surat wasiat, tapi saya tidak ikut baca. Juga HP korban ada riwayat percakapan dengan oknum penagih Pinjol, ada ancaman. Namun saya  tidak sampai membacanya, karena langsung diserahkan ke Polisi," katanya.

Darto menambahkan, Polsek Balung, bersama tim identifikasi Polres Jember, Inafis (Indonesia Automatic Fingerprint Identification System), telah melakukan olah TKP.

Sementara, belum ada pernyataan resmi dari kepolisian. Bahkan Kapolsek Balung AKP Sunarto bisa dihubungi untuk dimintai konfirmasi.

Catatan Redaksi:
Hidup seringkali sangat sulit dan membuat stres, tetapi kematian tidak pernah menjadi jawabannya. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit dan berkecederungan bunuh diri, sila hubungi dokter kesehatan jiwa di Puskesmas atau Rumah sakit terdekat.Bisa juga Anda menghubungi LSM Jangan Bunuh Diri melalui email [email protected] dan telepon di 021 9696 9293. Ada pula nomor hotline Halo Kemkes di 1500-567 yang bisa dihubungi untuk mendapatkan informasi di bidang kesehatan 24 jam.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini