Setelah memastikan jika jejak darah tersebut berasal dari bayi yang baru lahir, pihaknya kemudian menghubungi polisi. Pihak kepolisian sendiri juga masih menunggu tim Rescue Basarnas untuk evakuasi.
Sekitar pukul 16.30, bayi malang tersebut berhasil dievakuasi dari sumur. Proses evakuasi sendiri sempat menemui kendala hingga memakan waktu sekitar 2 jam.
Selain sumur yang dalam dan sempit, minimnya pencahayaan membuat proses evakuasi terkendala.
Bahkan dikhawatirkan sumur tua ini juga memiliki kandungan gas berbahaya di dasarnya.
Baca Juga:Pelepasan Tukik Jadi Penanda Dibuka Kembali Pariwisata Banyuwangi
Sehingga, tim evakuasi yang turun ke dasar sumur harus dilengkapi dengan peralatan keselamatan lengkap. Termasuk tabung oksigen.
Tim evakuasi harus mencoba beberapa kali hingga akhirnya bisa mengangkat jenazah bayi malang tersebut.
"Korban dalam kondisi tenggelam di dasar sumur. Agak lama sampai bisa dievakuasi," kata Koordinator Pos Basarnas Banyuwangi, Wahyu Setya Budi.
Setelah dievakuasi, selanjutnya jenazah langsung dibawa ke RSUD Blambangan Banyuwangi untuk dilakukan otopsi.
Tak butuh waktu lama, Polresta Banyuwangi berhasil mengungkap kasus pembuangan bayi. Sebelum pemeriksaan lebih jauh dilakukan, ibu muda masih menjalani proses penyembuhan pasca melahirkan.
Baca Juga:Banyuwangi PPKM level 2, Buka Rumah Ibadah dengan Kapasitas 75 Persen
"Sudah kami amankan di Mapolresta Banyuwangi. Dan masih dilakukan perawatan pascamelahirkan," ujar Kapolresta Banyuwangi AKBP Nasrun Pasaribu.