SuaraJatim.id - Fuad Bernardi, putra sulung Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini gagal masuk seleksi pendaftaran direktur pelayanan di Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surabaya.
Meskipun begitu, Fuad yang juga menjabat sebagai Ketua Karang Taruna Surabaya ini mengaku legawa dengan keputusan sesuai aturan yang berlaku. Fuad gagal pada aturan pembatasan usia minimal 35 tahun.
Sebagai milenial, Fuad mengaku memberanikan diri untuk mendaftar seleksi direktur pelayanan PDAM Surabaya tersebut untuk menyumbangkan tenaga dan pikirannya bagi perkembangan serta kepentingan masyarakat luas.
"Secara pribadi, saya legawa. Karena itu memang aturan yang harus dipatuhi," ujarnya seperti dikutip dari beritajatim.com, jejaring media suara.com, Rabu (15/09/2021).
Baca Juga:Borneo FC Bersiap untuk Derby Kalimantan, Jonathan Bustos Kini Dalam Kondisi Baik
Menurutnya, jika pelayanan PDAM dikemas dengan teknologi digital akan mempermudah sekaligus meringankan beban PDAM sendiri.
"Saya ingin memberikan warna pada PDAM sesuai apa yang saya ketahui soal pelayanan dengan tujuan tidak lain untuk mempermudah dengan sentuhan teknologi," katanya.
Selain berniat memberikan sumbangsih untuk masyarakat, lanjut pria berusia 31 tahun ini, Fuad juga ingin memberikan contoh kepada para generasi muda khususnya Surabaya untuk berani tampil di bidang profesional.
"Harapannya sih para generasi millenial berani maju dan tampil tentunya dengan kualitas dan kemampuan yang mumpuni pula," ujarnya.
Fuad mengaku tidak kecewa. Menurutnya, aturan harus ditegakkan kepada siapapun tanpa pandang bulu.
Baca Juga:Ayo Rek..! Ini 4 Lokasi Vaksinasi di Kota Surabaya Buat Kalian
"Sekali lagi saya tegaskan, saya legawa. Saya juga mengapresiasi semua pihak dalam seleksi, salah satunya pansel yang telah menegakkan aturan secara semestinya," katanya.
"Jika semuanya seperti ini saya yakin roda pemerintahan akan berjalan dengan baik yang berimbas pada kesejahteraan masyarakat," Fuad menambahkan.
Fuad juga berpesan kepada para generasi muda untuk tak mudah patah arang, jika mengalami kegagalan.
"Jangan pernah putus asa. Gagal itu biasa. Mengutip kata bijak founding father kita Bung Karno. Jika kita memiliki keinginan yang kuat dari dalam hati, maka seluruh alam semesta akan bahu membahu mewujudkannya," katas Fuad.