SuaraJatim.id - Beberapa waktu lalu polisi telah menangkap dua teroris Poso yang diduga bernama Ali Ahmad alias Ali Kalora dan Jaka Ramadhan dalam keadaan tewas.
Keduanya terlibat baku tembak dengan Tim Densus 88 Antiteror. Ali Ahmad sendiri merupakan pimpinan Mujahiddin Indonesia Timur (MIT). Sementara Jaka Ramadhan merupakan anggotanya.
Terkait penangkapan teroris ini, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj mendukung Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) untuk memberantas pelaku teror di Indonesia.
Menurut Said Aqil, sekarang sudah banyak motif teror yang digencarkan oleh pelaku. Dari segi pendanaan mereka juga sangat kreatif, segala cara mereka lakukan demi mendapatkan uang operasional.
Baca Juga:GEGER! Said Aqil Sebut Tak Ada Ayat Alquran Terangkan Allah Ada: Pasti Baru Tahu Kan?
Kata dia, baru-baru ini satgas terorisme di Nahdatul Ulama menemukan dugaan kelompok terorisme, memanfaatkan kotak amal masjid sebagai sumber pendanaan mereka. Jika itu benar terjadi maka akan mempermudah mereka mengumpulkan uang.
"Mereka (teroris) melakukan fund raising berkedok penggalangan dana kemanusiaan. Mereka juga aktif menyalahgunakan kotak amal untuk merekrut generasi muda atau milenial," kata Said Aqil di Jakarta, dikutip dari timesindonesia.co.id, jejaring media suara.com, Minggu (26/9/2021).
Sebelumnya, dalam penangkapan dua teroris poso itu sempat terjadi baku tembak di daerah Desa Astina, Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.
"Ini bagian dari ikhtiar yang melindungi jiwa dan bangsa Indonesia dari ancaman terorisme dan paparan ideologi jihadis. Tolong ini kita segera kita berantas dan tidak boleh dibiarkan begitu saja," kata Said Aqil Siradj.
Baca Juga:Taliban dan NU secara Aqidah-Syariah Sama, Begini Penjelasan Said Aqil