Saya Sholat Subuh Kesiangan, Masih Boleh Lanjut atau Skip Saja?

"Barangsiapa yang ketiduran dari waktu sholat, atau lupa tinggalin salat, fal yushollihaa!".

Pebriansyah Ariefana
Rabu, 27 Oktober 2021 | 16:05 WIB
Saya Sholat Subuh Kesiangan, Masih Boleh Lanjut atau Skip Saja?
Ilustrasi sholat, salat, shalat, tahiyat (envato)

SuaraJatim.id - Saat sholat Subuh kesiangan, apakah masih boleh lanjut sholat Subuh? Mendiang Syekh Ali Jaber akan menjawabnya saat masih hidup.

Menyadur dari video di kanal Youtube Kompilasi Tausiyah yang diunggah pada 3 Januari 2021, Syekh Ali Jaber sempat menjelaskan mengenai hal tersebut. Syekh Ali Jaber menjelaskan tentang bagaimana jika seseorang kesiangan saat salat Subuh. Syekh Ali Jaber kemudian melafalkan salah satu hadist yang memiliki arti sebagai berikut:

"Barangsiapa yang ketiduran dari waktu sholat, atau lupa tinggalin salat, fal yushollihaa!".

Menurut Syekh Ali Jaber, dalam hadist tersebut solusi dari Rasulullah menggunakan huruf hijaiyah 'fa' yang artinya 'segera' untuk mengimbau orang-orang yang tidak melaksanakan sholat karena ketiduran ataupun lupa.

Baca Juga:Melawan Hawa Nafsu dalam Islam, Ini Penjelasan Almarhum Syekh Ali Jaber

Syekh Ali Jaber melanjutkan penjelasannya, bahwa setelah bangun tidur dan teringat bahwa belum melaksanakan sholat Subuh, maka seorang muslim harus segera melaksanakan salat Subuh itu.

Rasulullah menyuruh untuk menyegerakan salat Subuh walaupun kesiangan karena tidak ada kafarah atau pengganti berupa bayar sedekah. Jadi, walaupun kamu bangun kesiangan, habis waktu salat Subuh, maka segera ambil wudhu dan sholat Subuh. Tidak boleh ditunda! Penjelasan ini menurut Syekh Ali Jaber juga berlaku untuk sholat fardhu yang lainnya, seperti Dzuhur, Ashar, Maghrib, atau Isya.

Sholat di awal waktu memiliki keutamaan lebih daripada salat di waktu-waktu lainnya. Dalam satu riwayat dari Ibnu Mas’ud ra dia berkata, “Rasulullah SAW bersabda, ‘Amalan yang paling afdhal (utama) adalah mendirikan salat (lima waktu) di awal waktu" (HR. Imam Tirmidzi).

Hadis di atas menunjukkan bahwa salat di awal waktu adalah yang paling utama sehingga bagi yang salat selain di awal waktu tidak otomatis menjadi orang tercela. Namun, alangkah baiknya kita membiasakan diri untuk salat di awal waktu karena fadilahnya tidak bisa disepelekan.

Niat Sholat Subuh

Baca Juga:Cara Melawan Hawa Nafsu dalam Islam Menurut Ali Jaber

Sholat Subuh harus dilaksanakan dengan niat. Berikut niat Sholat Subuh untuk dibaca sebelum takbiratul ikhram.

"Ushallii fardash-Shubhi rak’ataini mustaqbilal qiblati adaa’an lillaahi ta’aalaa."

Artinya: Saya (berniat) mengerjakan sholat fardhu Shubuh sebanyak dua raka’at dengan menghadap kiblat, karena Allah Ta’ala.

Niat tersebut dibaca jika Anda menjalankan Sholat Subuh secara mandiri. Sedangkan jika Anda menjalankan Sholat Subuh secara makmum, berikut bacaan niat Sholat Subuhnya.

"Ushallii fardhash-Shubhi rak’ataini mustaqbilal qiblati makmuuman lillaahi ta’aalaa."
Artinya: Saya (berniat) mengerjakan sholat fardhu Shubuh sebanyak dua raka’at dengan menghadap kiblat, sebagai makmum, karena Allah Ta’ala.

Niat Sholat Subuh juga berbeda jika Anda berposisi sebagai imam sholat. Berikut niat sholat subuh sebagai imam.

"Ushallii fardash-Shubhi rak’ataini mustaqbilal qiblati imaaman lillaahi ta’aalaa."
Artinya: Saya (berniat) mengerjakan sholat fardhu Shubuh sebanyak dua raka’at dengan menghadap kiblat, sebagai imam, karena Allah Ta’ala.

Tata Cara Sholat Subuh

Bagi yang belum mengetahui tata cara Sholat Subuh, berikut tata cara yang perlu untuk dipelajari dan dilaksanakan dengan baik sesuai urutannya.

  • Membaca niat sesuai dengan posisi Anda (individual, sebagai makmum, atau sebagai imam sholat).
  • Melakukan Takbiratul Ikhram
  • Membaca Doa Iftitah
  • Membaca surat Al-fatihah
  • Membaca surat pendek Al-qur'an
  • Melakukan gerakan Ruku'
  • Melakukan gerakan i'tidal
  • Melakukan gerakan sujud
  • Duduk di antara dua sujud
  • Melakukan gerakan sujud yang kedua
  • Berdiri untuk mengerjakan rakaat kedua
  • Setelah i'tidal disunnahkan untuk membaca doa qunut sebagai berikut:

“Allaahummahdinii fii man hadaiit, wa aafinii fii man aafaiit, wa tawallanii fi man tawallaiit, wa baarik lii fiimaa a’thaiit. Wa qinii syarra maa qadhaiit. Fa innaka taqdhii wa laa yuqdhaa ‘alaiik. Innahu laa yadzillu maw waalaiit. Wa laa ya’izzu man ‘aadaiit. Tabaarakta rabbanaa wa ta’aalait. Fa lakal-hamdu ‘alaa maa qadhaiit, Astaghfiruka wa atuubu ilaik wa shallallahu ‘ala sayyidina muhammadin nabiyyil ummuyyi wa ‘alaa aalihii wa shahbihii wa sallam.”

Artinya: “Ya Allah, berilah aku petunjuk seperti orang-orang yang telah Engkau beri petunjuk. Berilah aku kesehatan seperti orang yang telah Engkau beri kesehatan. Pimpinlah aku bersama-sama orang-orang yang telah Engkau pimpin. Berilah berkah pada segala apa yang telah Engkau pimpin.

  • Setelah qunut, ucapkan takbir tanpa mengangkat kedua tangan
  • Sujud dan duduk di antara dua sujud dan melakukan sujud yang kedua
  • Lanjutkan dengan tasyahud akhir
  • Lakukan salam

(Rishna Maulina Pratama, Mutaya Saroh)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini