Doa Akhir Tahun Jelang 1 Muharram: Permohonan Ampun dan Harapan di Tahun Baru Islam

Oleh karena itu, momen ini menjadi waktu yang tepat untuk memperbaiki diri dan meningkatkan kualitas ibadah.

Suhardiman
Kamis, 26 Juni 2025 | 13:47 WIB
Doa Akhir Tahun Jelang 1 Muharram: Permohonan Ampun dan Harapan di Tahun Baru Islam
Doa Akhir Tahun Jelang 1 Muharram. [ChatGPT]

SuaraJatim.id - Menjelang datangnya 1 Muharram 1447 H, umat Islam di seluruh dunia menyambut tahun baru Islam dengan berbagai amalan spiritual.

Salah satu yang paling dianjurkan adalah membaca doa akhir tahun Hijriah, sebagai bentuk muhasabah (introspeksi diri), memohon ampun atas segala dosa selama satu tahun terakhir, serta membuka lembaran baru dengan hati yang bersih.

Makna 1 Muharram dan Akhir Tahun dalam Islam

Dalam kalender Hijriah, tanggal 29 atau 30 Dzulhijjah menjadi momen terakhir sebelum memasuki tahun baru. Di waktu inilah umat Islam dianjurkan untuk melakukan refleksi atas semua amal perbuatan yang telah dilakukan, baik yang disengaja maupun yang tidak disadari.

1 Muharram sendiri bukan hanya sekadar hari pertama dalam kalender Islam, tetapi juga menjadi simbol dimulainya tahun baru Hijriah, yang sarat dengan nilai spiritual dan sejarah penting umat Islam.

Bulan Muharram termasuk dalam empat bulan suci (Al-Ashhurul Hurum), bersama Dzulqa’dah, Dzulhijjah, dan Rajab.

Oleh karena itu, momen ini menjadi waktu yang tepat untuk memperbaiki diri dan meningkatkan kualitas ibadah.

Doa Akhir Tahun Hijriah: Bacaan Arab, Latin, dan Artinya

Membaca doa akhir tahun sebelum masuknya 1 Muharram merupakan amalan yang penuh makna.
Biasanya, doa ini dibaca sebanyak tiga kali sebelum waktu Maghrib pada hari terakhir bulan Dzulhijjah. Berikut bacaan lengkapnya:

Bacaan Doa Akhir Tahun (Arab):

اللّهُمَّ مَا عَمِلْتُ فِيْ هذِهِ السَّنَةِ مِمَّا نَهَيْتَنَيْ عَنْهُ وَ لَمْ تُرْضِهِ وَ نَسِيْتَهُ وَ لَمْ تَنْسَهُ وَ حَلَمْتَ عَلَيَّ بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلَي عُقُوْبَتِيْ وَ دَعَوْتَنِيْ اِلَي التَّوْبَةِ بَعْدَ جُرْأَتِيْ عَلَى مَعْصِيتَكَ  
اللّهُمَّ فَاِنِّيْ اسْتَغْفِرُكَ فَاغْفِرْ لِيْ وَ مَا عَمِلْتُ مِنْ عَمَلٍ تَرْضَاهُ وَوَعَدتْنِي الثَّوَابَ فَاَسْاَلُكَ اللّهُمَّ يَا ذَا الْجُوْدِ وَالْكَرَمِ اَنْ تَقْبَلَهُ مِنِّي وَلَا تَقْطَعْ رَجَائِيْ مِنْكَ  
وَصَلَّي اللهُ عَلَي سَيّدِنَا مُحَمّدً وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِه وَسَلَّم

Latin:

Allahumma ma amiltu fi hadzihis sanati mimma nahaitani ‘anhu wa lam tardhahu wa nasi’tahu wa lam tansahu wa halamta ‘alayya ba’da qudratika ‘ala ‘uquubati wa da’wtani ilat taubati ba’da jur’ati ‘ala ma’siyatika.

Allahumma fa inni astaghfiruka faghfir li wa ma amiltu min ‘amalin tardhahu wa wa’attani ats-tsawaba fa as’aluka Allahumma ya dzal joodi wal karomi an taqbalahu minni wa la taqtha raja’i minka.

Wasallallahu ‘ala sayyidina Muhammad wa ‘ala alihi wa shahbihi wa sallam.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini

Tampilkan lebih banyak