SuaraJatim.id - Tata cara umroh. Umroh Adalah salah satu ibadah dalam Islam yang suda diberika tuntutannya oleh Nabi Muhammad SAW. Ibadah ini mirip dengan ibadah haji dan dilakukan di Makkah, khususnya di Masjidil Haram.
Namun ada sejumlah tata cara umroh yang berbeda dengan haji. Diantaranya bisa dilakukan kapan saja, tidak seperti haji yang hanya bisa dilakukan setahun sekali, di bulan Dzulhijah.
Agar ibadah umroh kita sempurna dan di terima Allah SWT, ada tata cara umroh yang harus dilakukan, yakni:
1. Persiapan Umroh
Pada tahap ini, kita harus bersiap-siap salah satunya dengan membersihkan diri kita dari najis dan kotoran. Laman umroh.com menulis, pada tahap ini yang harus kita lakukan adalah:
Baca Juga:Untuk Apa Allah Menyuruh Kita Salat? Begini Jawaban Buya Syakur
- Mandi junub (mandi besar)
- Menggunakan wewangian terbaik
- Memotong kuku
- Menipiskan kumis
- Mencukur bulu ketiak juga bulu kemaluan, dan
- Mengenakan pakaian ihram baik untuk laki-laki mau pun perempuan.
Pakaian ihram bagi laki-laki berupa dua lembar kain lebar untuk menutupi pundak dan bagian bawah panggul seperti layaknya sarung. Laki-laki dilarang mengenakan pakaian yang membentuk lekuk tubuh, termasuk pakaian dalam.
Sedangkan pakaian untuk perempuan memakai pakaian yang telah disyari’atkan yang menutupi seluruh tubuhnya.
Namun, tidak dibolehkan memakai cadar/ niqab juga sarung tangan. Ini sesuai contoh yang telah diberikan oleh istri nabi, yaitu A’isyah yang tidak mengenakan cadar, tetapi sesekali menutup keseluruhan kepalanya jika ada lelaki yang memperhatikannya.
2. Berniat Ihram dari Miqot
Laman hasuna.co.id menulis, Miqot adlah tempat yang dijadikan titik awal pelaksanaan umroh. Disana jamaah telah memakai ihram serta membaca niat umroh. Adapun niat umroh yang dibaca oleh para jamaah adalah sebagai berikut:
“Labbaikallahumma ‘umratan”
Baca Juga:Hukum Islam Makamkan 2 Jenazah Satu Liang Lahat Seperti Vanessa Angel dan Bibi Ardiansyah
Artinya: “Aku sambut panggilan-Mu Ya Allah untuk menjalankan umroh”.
Miqot dilaksanakan di Madinah, tepatnya di Masjid Bir Ali. Bisa juga dilakukan di Makkah dan Jeddah, mulai dari Bandara King Abdul Azis.
Namun, laman umroh.com menulis, Miqot jamaah letaknya berbeda-beda, tergantung dari mana datangnya Jemaah tersebut.
- Jika jamaah datang dari arah Madinah, maka wajib berniat ihram di Dzulhulaifah atau yang dikenal dengan Bir ‘Ali
- Jika jamaah datang dari Syam, seperti Palestina, Lebanon, Yordania dan lainnya, maka miqotnya di Al Juhfah
- Jika jamaah datang dari arah Riyadh dan sekitarnya, maka miqotnya di Qornul Manazil (As Sailul Kabiir)
- Sedangkan yang datang dari selatan, atau dari arah Yaman, miqotnya di Yalamlam (As Sa’diyah)
- Yang ke-5 jika jamaah datang dari Irak, miqotnya di Dzatu ‘Irq (Adh Dhoribah).
Menurut laman tersebut, lima penjuru Miqot tersebut telah ditetapkan oleh Rasulullah. Adapun niat umroh yang dibaca oleh para jamaah adalah sebagai berikut:
3. Menuju ke Mekkah
Tata cara selanjutnya adalah jamaah berangkat menuju Masjidil Haram di Makkah. Selama diperjalanan, jamaah membaca dan memperbanyak talbiah sebagai berikut:
“Labbaik Allahumma labbaik. Labbaik laa syariika laka labbaik. Innalhamda wan ni’mata, laka wal mulk, laa syariika lak”.
Artinya: Aku menjawab panggilan-Mu ya Allah, aku menjawab panggilan-Mu, aku menjawab panggilan-Mu, tiada sekutu bagi-Mu, aku menjawab panggilan-Mu. Sesungguhnya segala pujian, kenikmatan dan kekuasaan hanya milik-Mu, tiada sekutu bagi-Mu.
Sebelum masuk ke Masjidil Haram, jamaah dianjurkan berwudhu. Dan ketika memasuki Masjidil Haram membaca doa:
“Bismillah wash sholatu was salamu ‘ala rasulullah. Allahummaftahli abwaba rahmatika”
Artinya: “Dengan nama Allah, shalawat dan salam untuk Rasulullah. Ya Allah bukankanlah pintu-pintu rahmat-Mu.
Setelah itu, jamaah melakukan Sholat Tahiyatul Masjid sebanyak 2 rakaat.
4. Thawaf di Masjidil Haram
Setelah melakukan Sholat Tahiyatul Masjid, jamaah memulai aktivitas di Masjidil Haram, yang diawali dengan thawaf, atau berjalan mengelilingi Kakbah sebanyak tujuh kali. Thawaf dimulai dari area dekat Hajar Aswad, yang terletak di dekat pintu Ka’bah.
Di depan Hajar Aswad ada ritual yang harus dilakukan, yakni membaca “Allahu Akbar” atau “Bismillah Allahu Akbar lalu mengusap Hajar Aswad dengan tangan kanan, lalu menciumnya.
Ketika melakukan thawaf, ada juga ritual yang disunnahkan, yakni mengusap Rukun Yamani pada setiap putaran thawaf. Ketika berada di antara Rukun Yamani dan Hajar Aswad, disunnahkan membaca:
“Robbana aatina fid dunya hasanah, wa fil aakhiroti hasanah wa qina ‘adzaban naar”
Artinya: Ya Rabb kami, karuniakanlah pada kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat serta selamatkanlah kami dari siksa neraka. (QS. Al Baqarah: 201)
5. Menuju Maqam Ibrahim
Maqam Ibrahim bukanlah kuburan atau makam nabi Ibrahim. Melainkan tempat berdiri Nabi Ibrahim ketika mambangun Ka’bah.. Dalam perjalanan menuju Maqam Inbraim, disunnahkan membaca:
“Wattakhodzu mim maqoomi ibroohiima musholla”
Artinya: Dan jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim tempat shalat (QS. Al Baqarah: 125).
Setelah itu jamaah melaksanakan sholat sunnah 2 rakaat di Maqam Ibrahim. Laman hasuna.co.id menulis, ketika melakukan sholat tersebut, pada rakaat pertama jamaah membaca Surah Al-Fatihah dan dilanjutkan dengan membaca Surah Al-Kafirun.
Sementara pada rakaat kedua, setelah membaca Al-Fatihah, dilanjutkan dengan memaca Surah Al-Ikhlas.
Setelah itu, jamaah disunnahlan meminum air zam=zam yang disediakan di Maqam Ibrahim. Saat meminum air zam=zam, dianjurkan membaca do aini:
“Allahumma inni asaluka’ilman nafi’an wa risqon waasi’an wa syifaa’an min kulli daa’in wa saqomin bi rohmatika ya arhamar rohimin”
Artinya “Ya Allah, aku mohon pada-Mu ilmu pengetahuan yang bermanfaat, rezeki yang luas, dan kesembuhan dari segala penyakit”.
Setelah itu jamaah kembali ke Hajar Aswad dengan bertakbir dan mengusapnya juga menciumnya kembali.
6. Sa’I Umroh
Pada tahap ini jamaah berpndah tempat menuju Bukit Shafa dan Marwa untuk melakukan Sa’i. Sa’I adala kegiatan berlari-lari kecil antara kedua bukit tersebut. Ketika di Bukit Shafa, jamaah harus naik ke atasnya lalu menghadap Ka’bah dan membaca doa berikut, seperti yan dicontohkan Rasulullah:
“Allah Mahabesar, Allah Mahabesar, Allah Mahabesar. (3x). Tiada sesembahan yang berhak disembah kecuali hanya Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya lah segala kerajaan dan segala pujian untuk-Nya. Dia yang menghidupkan dan yang mematikan. Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Tiada sesembahan yang berhak disembah kecuali hanya Allah semata. Dialah yang telah melaksanakan janji-Nya, menolong hamba-Nya dan mengalahkan tentara sekutu dengan sendirian.”
Semua yang dikerjakan di Bukit Shafa, disunnahkan dilakukan juga di Bukit Marwa.
7. Bertahalul
Tahalul merupakan ritual penutup ibada umroh. Pada tahap ini, jamaah diperintahkan memendekkan rambut kepala, atau bahkan mencukurnya hingga gundul agar lebih afdhal. Sementara untuk perempuan, cukup dengan memotong rambutnya sepanjang satu ruas jari.
Itu tadi tata cara umroh beserta tahapan-tahapannya. Semoga memudahkan Anda yang ingin melaksanakan ibada ini dalam waktu dekat.
Kontributor : Rio Rizalino