Mengenai Syahrullah atau bulan Allah, seorang ulama, Az Zamakhsyari menjelaskan, bulan Muharram disebut bulan Allah karena disandarkan pada lafaz “Allah” yang disematkan dalam julukan bulam=n Muharram. Ini menunjukkan betapa agung dan mulianya bulan ini. Menurut dia, sebutan tersebut sama seperti kita menyebut “Baitullah” (Rumah Allah) atau “Ahlullah” (keluarga Allah). Az Zamakhsyari menambahkan, pemberian nama seperti itu tidak ditemui dalam bulan-bulan lainnya.
3. Waktunya Puasa Tasu’a dan Asyura
Di bulan Muharram ada puasa yang yang disunnahkan, yakni Puasa Tasu’a dan Asyura. Menurut laman mtsn4nganjuk.sch.id, puasa Tasu’a dan Asyura adalah puasa yang mulia setelah puasa Ramadhan. Ini berdasarkan hadist nabi,
Puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan adalah (berpuasa) di bulan Allah, Muharam. (HR. Muslim)
Baca Juga:Ditanya Kemungkinan Pindah Agama Islam, Jawaban Gita Sinaga Bikin Habibie Hood Puas
Bahkan di dalam hadist lainnya, Nabi Muhammad secara langsung menyebut keutamaan Puasa Asyura.
Rasulullah ditanya mengenai puasa asyura, beliau menjawab, “ia bisa menghapus dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim)
Sementara itu, mengenai Puasa Tasu’a, ada sebuah hadist yang pernah disabdakan Nabi Muhammad. Namun nabi sendiri belum sempat menunaikan Puasa Tasu’a karena beliau wafat sebelum bulan Muharram. Meski begitu, para sahabat tetap menjalankan puasa tersebut, berdasarkan hadist yang disebutkan Nabi Muhammad.
“Apabila tahun depan (kita masih diberi umur panjang), kita akan berpuasa pada hari tasu’a (kesembilan).” (HR. As-Suyuthi dari Ibnu Abbas, dishahihkan Al Albani dalam Shahihul Jami’)
Peristiwa Penting di Bulan Muharram
Baca Juga:Profil Sunan Ampel, Cara Berdakwah Hingga Mendirikan Masjid Agung Demak
Selain tiga keutamaan tersebut di atas, Bulan Muharram juga menjadi utama karena ada sejumlah peristiwa penting yang terjadi di bulan ini. Peristiwa tersebut sangat lekat dengan sejarah Islam. Laman an-nur.ac.id menulis, sedikitnya ada 4 peristiwa penting yang terjadi di bulan Muharram, yakni: