Surah An Nisa Ayat 59, Perintah Tegas untuk Taat Pada Allah dan Rasulullah

Surah An Nisa terdiri dari 176 ayat dan termasuk golongan surah Madaniyah yang banyak membahasa tentang wanita dibanding surah yang lainnya.

Pebriansyah Ariefana
Selasa, 16 November 2021 | 21:09 WIB
Surah An Nisa Ayat 59, Perintah Tegas untuk Taat Pada Allah dan Rasulullah
Ilustrasi berdoa (Pixabay)

SuaraJatim.id - Dalam kitab suci Al Quran surah ke-4 adalah Surah An Nisa, khususnya Surah An Nisa Ayat 59. Dalam Bahasa arab An Nisa berarti perempuan. Surah An Nisa terdiri dari 176 ayat dan termasuk golongan surah Madaniyah yang banyak membahasa tentang wanita dibanding surah yang lainnya.

Diantara surah An Nisa ada satu ayat yang isinya perintah agar umat Muslim mengikuti ajaran Rasullullah dan taat kepada Allah.

Berikut isi Surah An Nisa ayat 59, berikut cara membaca dan artinya:

Y ayyuhallana man a'ullha wa a'ur-rasla wa ulil-amri mingkum, fa in tanza'tum f syai`in fa ruddhu ilallhi war-rasli ing kuntum tu`minna billhi wal-yaumil-khir, lika khairuw wa asanu ta`wl

Baca Juga:Surah An Nisa, Kandungan, Fadilah, dan Keutamannya: Doa Keamanan dari Alam Kubur

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.

Asbabun Nuzul An Nisa Ayat 59

Laman bersamadakwah.net menulis, sebab musabab turunnya Surah An Nisa ayat 59 berkenaan dengan Abullah bin Hudzafah bin Qais yang diutus Nabi Muhammad untuk memimpin suatu pasukan.

Dalam tafsirnya, Ibnu Katsir menulis, Abdullah memerintahkan para pasukan untuk mengumpulkan kayu bakar. Ketika api tersebut sudah menyala, Abdullah menyuruh para sahabat untuk memasuki api tersebut. Maka ada salah satu pasukan yang bertanya? “Sesungguhnya jalan keluar dari api ini hanyalah Nabi Muhammad. Oleh karena itu jangan tergesa-gesa sebelum menemui beliau. Maka jika Nabi Muhammad memerintahkan kepada kita semua untuk memasuki api ini, maka akan aku masuki api tersebut.

Lalu pergilah para pasukan menghadap kepada Nabi Muhammad, kemudian menceritakan hal tersebut. Maka Nabi Muhammad melarang memasuki api tersebut serta menegaskan bahwa ketaatan hanyalah dalam kebaikan.

Baca Juga:Ahli Waris dalam Islam dan Pembagian Harta Sesuai Syariat

Kisah di atas diperkuat dengan sebuah hadits nabi yang menyebutkan tentang kewajiban mentaati Allah dan Rasulnya. Berikut haditsnya:

Dalam hadist Riwayat Al-Bukhori dan Muslim, telah diriwayatkan oleh Abu Hurairah bahwa Nabi muhammad pernah bersabda:

Barang siapa yang telah mentaatiku, maka dia telah taat kepada Allah. Dan barang siapa telah menentangku, maka dia telah menentang Allah. Dan barang siapa yang menta’ati pemimpinku, maka dia telah menta’atiku, dan barang siapa yang menentang pemimpinku, maka dia telah menentangku.

Makna dan Kandungan Surah An Nisa ayat 59

Laman webmuslimah.com menulis, ada sejumlah tafsir yang mengulas mengenai kandungan Surah An Nisa ayat 59. Diantaranya Tafsir Al Qur’anil ‘Adhim karya Ibnu Katsir, Tafsir Al Munir karya Syaikh Wahbah Az Zuhaili, Tafsir Fi Zilalil Quran karya Sayyid Qutb dan Tafsir Al Azhar karya Buya Hamka. Namun secara garis besar tafsir tafsir tersebut memaknai kandungan Surah An Nisa ayat 59 sebagai berikut:

  1. Perintah kepada umat Islam untuk taat pada Allah melalui ajaran Al Quran.
  2. Perintah kepada umat Islam untuk taat pada Rasulullah dengan mengamalkan sunnah-sunnahnya.
  3. Perintah kepada orang beriman untuk taat kepada ulil amri, yakni pemimpin kaum muslim dan para ulama. Ketaatan tersebut wajib dilakukan selama tida bertentangan dengan Al Quran dan hadits
  4. Surah An Nisa ayat 59 juga menegaskan kedudukan Al Qur’an dan hadits sebagai sumber hukum Islam. Jika umat Islam berselisih atas suatu perkara, maka harus dikembalikan ke Al Quran dan hadits.
  5. Menjadikan Al Quran dan hadits sebagai sumber hukum islam adalah bukti keimanan seseorang. Jika seseorang tidak mau menjadikan Al Qur’an dan hadits sebagai sumber hukum, maka keimanannya dipertanyakan.

Dari penjelasan Surah An Nisa Ayat 59 di atas bisa disimpulkan, bahwa sebagai muslim kita wajib menaati perintah pemimpin, mengikuti seluruh perintahnya selagi perintah itu tidak membawa kita dalam kemaksiatan. Semoga uraian singkat tadi membuat kita semakin istiqomah menjadi muslim dan Muslimah.

Kontributor : Rio Rizalino

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini