Dalam hadist Riwayat Al-Bukhori dan Muslim, telah diriwayatkan oleh Abu Hurairah bahwa Nabi muhammad pernah bersabda:
Barang siapa yang telah mentaatiku, maka dia telah taat kepada Allah. Dan barang siapa telah menentangku, maka dia telah menentang Allah. Dan barang siapa yang menta’ati pemimpinku, maka dia telah menta’atiku, dan barang siapa yang menentang pemimpinku, maka dia telah menentangku.
Makna dan Kandungan Surah An Nisa ayat 59
Laman webmuslimah.com menulis, ada sejumlah tafsir yang mengulas mengenai kandungan Surah An Nisa ayat 59. Diantaranya Tafsir Al Qur’anil ‘Adhim karya Ibnu Katsir, Tafsir Al Munir karya Syaikh Wahbah Az Zuhaili, Tafsir Fi Zilalil Quran karya Sayyid Qutb dan Tafsir Al Azhar karya Buya Hamka. Namun secara garis besar tafsir tafsir tersebut memaknai kandungan Surah An Nisa ayat 59 sebagai berikut:
Baca Juga:Surah An Nisa, Kandungan, Fadilah, dan Keutamannya: Doa Keamanan dari Alam Kubur
- Perintah kepada umat Islam untuk taat pada Allah melalui ajaran Al Quran.
- Perintah kepada umat Islam untuk taat pada Rasulullah dengan mengamalkan sunnah-sunnahnya.
- Perintah kepada orang beriman untuk taat kepada ulil amri, yakni pemimpin kaum muslim dan para ulama. Ketaatan tersebut wajib dilakukan selama tida bertentangan dengan Al Quran dan hadits
- Surah An Nisa ayat 59 juga menegaskan kedudukan Al Qur’an dan hadits sebagai sumber hukum Islam. Jika umat Islam berselisih atas suatu perkara, maka harus dikembalikan ke Al Quran dan hadits.
- Menjadikan Al Quran dan hadits sebagai sumber hukum islam adalah bukti keimanan seseorang. Jika seseorang tidak mau menjadikan Al Qur’an dan hadits sebagai sumber hukum, maka keimanannya dipertanyakan.
Dari penjelasan Surah An Nisa Ayat 59 di atas bisa disimpulkan, bahwa sebagai muslim kita wajib menaati perintah pemimpin, mengikuti seluruh perintahnya selagi perintah itu tidak membawa kita dalam kemaksiatan. Semoga uraian singkat tadi membuat kita semakin istiqomah menjadi muslim dan Muslimah.
Kontributor : Rio Rizalino