Australia Umumkan The Base dan Hizbullah Sebagai Organisasi Teroris dan Terlarang

Menteri Dalam Negeri Australia Karen Andrews secara resmi mengumumkan kalau dua organisasi, yakni The Base dan Hizbullah sebagai organisasi teroris dan terlarang.

Muhammad Taufiq
Rabu, 24 November 2021 | 17:11 WIB
Australia Umumkan The Base dan Hizbullah Sebagai Organisasi Teroris dan Terlarang
Parade militer pejuang Hizbullah di Lebanon [Foto: Sputniknews.com]

SuaraJatim.id - Menteri Dalam Negeri Australia Karen Andrews secara resmi mengumumkan kalau dua organisasi, yakni The Base dan Hizbullah sebagai organisasi teroris dan terlarang.

Hal ini disampaikannya dalam konferensi pers di Canberra, Selasa (23/11/2021). Pemerintah Australia menganggap The Base sebagai organisasi neo-Nazi yang melanggengkan kekerasan.

Sementara partai politik Syiah Lebanon yang juga kelompok milisi, Hizbullah, pun dianggap sebagai organisasi yang sama.

Setiap orang yang menjadi anggota The Base atau Hizbullah akan dianggap melanggar hukum dan akan dijatuhi vonis hingga 25 tahun penjara.

Baca Juga:Australia Nyatakan Organisasi Neo-Nazi The Base Sebagai Organisasi Teroris

"Tidak ada ruang sedikit pun di Australia untuk ekstremisme kekerasan. Tidak ada alasan 'agama atau ideologi' yang bisa membenarkan pembunuhan orang-orang tak bersalah," kata Andrews, seperti dikutip dari ANTARA, Rabu (24/11/2021).

Hizbullah diyakini tidak beroperasi di Australia, kendati pihak berwenang telah mengatakan The Base gencar berupaya memperluas jaringannya.

Andrews menolak menjelaskan secara rinci seberapa banyak anggota The Base yang bersembunyi di Australia.

The Base merupakan kelompok supremasi kulit putih yang dibentuk pada 2018 di Amerika Serikat dan terdaftar sebagai organisasi teroris di Kanada dan Inggris.

Sekutu AS, Australia, menyatakan status siaga tinggi usai terjadi serentetan serangan oleh pelaku tunggal (lone wolf) dalam beberapa tahun belakangan ini.

Baca Juga:Mengenal KH Usman Dhomiri, Pendiri Laskar Hizbullah yang Masjidnya Tak Mempan Bom Belanda

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini