Sifat Wajib Bagi Para Rasul: Jujur, Cerdik Hingga Dapat Dipercaya

Rasul adalah orang yang diberi wahyu oleh Tuhan berupa suatu syariah yang tertentu, diperintahkan menyampaikan wahyu yang diterimanya itu kepada umatnya.

Pebriansyah Ariefana
Jum'at, 26 November 2021 | 11:47 WIB
Sifat Wajib Bagi Para Rasul: Jujur, Cerdik Hingga Dapat Dipercaya
Ilustrasi Nabi Muhammad (pixbay)

SuaraJatim.id - Selain meyakini sifat wajib Allah, muslim pun perlu meyakini sifat wajib bagi para rasul. Rasul adalah orang yang diberi wahyu oleh Tuhan berupa suatu syariah yang tertentu, diperintahkan menyampaikan wahyu yang diterimanya itu kepada umatnya.

Dalam Ensiklopedi Islam dikutip Paper walisongo.ac.id, Rasul (jamaknya rusul) yang berarti “utusan”, “duta”. Al-Qur'an sering menyebut al-mursalun (orang-orang yang dikirim) sebagai seorang utusan Tuhan yang mengajarkan agama atau wahyu yang baru.

Yang tergolong dalam kelompok ini adalah Adam, Syis, Nuh, Ibrahim, Ismail, Musa, Luth, Shaleh, Hud, Syu’aib, Isa (Yesus), dan Muhammad. Al-Qur’an menyebutkan beberapa orang dari kelompok ulul azmi (pemilik keteguhan hati), sekalipun al-Qur’an tidak menyebutkan mereka yang tergolong kelompok ini. Namun sejumlah mufasir mengajukan nama kelompok ulul azmi ini.

Ilustrasi Nabi Muhammad (pixbay)
Ilustrasi Nabi Muhammad (pixbay)

Para rasul hakekatnya adalah rahmat Ilahi yang dianugerahkan kepada manusia. Maka sepanjang sejarah manusia dan dari segala bangsa, Allah telah mengutur rasul untuk memimpin manusia ke jalan yang benar.

Baca Juga:4 Kelompok Sifat Wajib Allah: Nafsiyah, Salbiyah, Maani, Manawiyah

Sifat-sifat Rasul

  1. Ash-Shiddiq, artinya benar. Wajib bagi tiap-tiap rasul itu bersifat benar atau jujur.
  2. Al-Amanah, artinya kepercayaan. Wajib bagi tiap-tiap rasul itu bersifat amanah atau dapat dipercayai, dan dapat dipercayakan padanya segala sesuatu.
  3. At-Tabligh, artinya menyampaikan. Wajib bagi tiap-tiap rasul itu bersifat menyampaikan (tidak menyimpan atau mencabut) segala apa yang diperintahkan oleh Allah yang harus disampaikan kepada manusia seluruhnya.
  4. Al-Fathonah, artinya cerdik dan bijaksana. Wajib bagi tiap-tiap rasul itu bersifat cerdik dan bijaksana.

sifat wajib bagi rasul menurut Muhammad Ali as-Shabuni:

1. Ash Shiddiq (benar, jujur)

Sifat ini merupakan kelaziman bagi seorang nabi. Dalam kaitannya dengan tugas dakwah para nabi, maka sifat yang lazim bahkan merupakan sifat yang fitriyah yang dimiliki para nabi.

2. Al Amanah (dapat dipercaya)

Baca Juga:20 Sifat Mustahil Bagi Allah: Muhtajun Ligairihi, Fana Hingga Ajzun

Ilustrasi kaligrafi nama Nabi Muhammad berbentuk hati. (Shutterstock)
Ilustrasi kaligrafi nama Nabi Muhammad berbentuk hati. (Shutterstock)

Nabi adalah orang yang dapat dipercaya dalam mengemban wahyu, menyalpaikan perintah-perintah dan larangan-larangan Allah kepada hamba-hamba-Nya, tanpa menambah atau mengurangi, tanpa mengubah atau mengganti.

3. At Tabligh (menyampaikan)

Sifat ini khusus bagi rasul. Yang dimaksud dengan tabligh adalah bahwa para rasul menyampaikan hukum-hukum Allah dan menyampaikan wahyu yang diturunkan kepada mereka dari langit.

Maka tidak ada sedikitpun wahyu Allah yang mereka sembunyikan meskipun dalam menyampaikan wahyu itu mereka menghadapi resiko dan tantangan dari orang-orang jahat dan durhaka.

4. Al Fathonah (cerdik)

Setiap nabi yang diutus Allah SWT pasti memiliki kecerdasan yang tinggi, pikiran yang sempurna dan lurus, cerdik dan cendekia.

5. Terhindar dari penyakit yang menakutkan

Para rasul adalah manusia biasa yang menghadapi problem sebagaimana layaknya manusia. Tetapi Allah melindungi mereka dari cacat dan penyakit yang menjijikkan dan dari yang meneyebabkan orang lari darinya.

Ini merupakan keistimewaan para nabi yang mulia. Mereka tidak mungkin menyandang cacat mental dan jasmani yang menyebabkan orang lain tidak mau mengikutinya dan mendengarkan dakwahnya

6. Al Ishmah (terpelihara dari dosa)

Menurut bahasa, al-Ishmah berarti al-man’u, yaitu menghalangi, mencegah, melarang. Sedang ishmah menurut syara ialah pemeliharaan Allah terhadap para nabi dan rasul-Nya dari perbuatan dosa dan maksiat, dari kemungkaran-kemungkaran dan perkara-perkara yang diharamkan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini