SuaraJatim.id - Tahukah Anda kalau Jahe yang kita kenal selama ini pernah disebutkan di dalam Al Quran? Ya, jahe disebutkan di dalam Surah Al Insan ayat 17. Dalam ayat tersebut juga disebutkan kalah jahe adalah salah satu campuran minuman di surga.
Selama ini kita sudah mengenal jahe sebagai salah satu rempah dari Indonesia yang memiliki sejumlah khasiat an manfaat.
Mulai dari bumbu untuk memperkaya rasa makanan hingga pengobatan, seperti minuman untuk menjaga daya tahan tubuh. Dan rempah itu ternyata pernah disebut di dalam Al Quran. Berikut adalah ulasannya.
Sekilas mengenai Surah Al Insan
Baca Juga:Surah Al Qalam, Perjuangan Nabi Muhammad Hadapi Celaan saat Awal Dakwah
Sebelum kita membahas lebih lanjut mengenai jahe yang disebutkan dalam Surah Al Hasyr ayat 17, kita akan ulas terlebih dahulu mengenai surah tersebut sebagai sebuah pengantar.
Laman wikipedia.org menulis, Surah Al Insan adalah surah ke 78 di dalam Al Quran. Surah ini memiliki 31 ayat an masuk dalam golongan surah Madaniyah, karena diturunkan di Kota Madinah setelah nabi Muhammad dan para sahabat hijrah dari Kota Makkah. Al Insan sendiri berarti manusia. Penamaan ini merujuk pada ayat pertama surah ini.
Surah ini membahas sejumlah hal, mulai ari proses penciptaan manusia, petunjuk untuk mencapai kehidupan yang sempurna, perintah memenuhi nazar, dan tentang hari kiamat.
Tentang Surah Al Insan ayat 17
Berikut bunyi Surah Al Insan ayat 17, lengkap dengan arti dan cara membacanya.
Baca Juga:Surah Al Insyiqaq, Manusia akan Bersusah Payah Menemui Tuhannya Saat Hari Kiamat
Wa yusqauna fh ka`sang kna mizjuh zanjabl
Artinya: Di dalam surga itu mereka diberi minum segelas (minuman) yang campurannya adalah jahe.
Satu hal yang unik, di dalam ayat itu disebutkan kata jahe. Ini adalah salah satu rempah yang sua tidak asing lagi di Indonesia.
Tak hanya itu, dalam Surah Al Hasyr ayat 7 juga disebutkan bahwa jahe adalah campuran minuman di dalam surga.
Ragam tafsir Surah Al Insan Ayat 17
Ada beragam tafsir mengenai Surah Al Insan ayat 17, diantaranya:
1. Tafsir Ibnu Katsir
Laman bekalislam.firanda.com menulis, dlam kitab tafsirnya, Ibnu Katsir mengartikan ayat ini, bahwa di surga, Allah memberikan beragam minuman kepada penduduknya. Minuman tersebut ada yang dingin, namun ada juga yang hangat. Menurut Ibnu Katsir, minuman yang hangat tersebut adalah campuran dari jahe. Berikut pernyataan Ibnu Katsir selengkapnya.
“Terkadang minuman mereka diberi campuran kafur yang sejuk (dingin), dan terkadang diberi campuran dengan jahe yang hangat, sehingga rasanya beragam. Orang-orang yang bertakwa dari kalangan ahli surga diberi minuman yang adakalanya dicampur dengan kafur, adakalanya pula dicampur dengan jahe.” (Tafsir Ibnu Katsir 8/291-292).
2. Tafsir Kementerian Agama RI
Laman quranhadits.com menulis, di dalam tafsir Kementerian Agama RI disebutkan bahwa di dalam Al Quran ada beberapa jenis minuman yang disuguhkan. Diantara minuman tersebut ada satu yang diberi campuran jahe.
Namun tafsir ini menyebutkan bahwa rasa minuman jahe yang disuguhkan di surga rasanya berbeda dengan minuman jahe yang kita kenal di dunia. Sebab, air yang digunakan di dalam surga berasal dari mata air surga yang disebut Salsabil.
Tafsir ini juga mengutip pernyataan Ibnu Abbas yang menyatakan di dalam surga disajikan beragam makanan dan minuman hingga buah-buahan, Namun tak satupun rasanya yang bisa manandingi makanan dan minuman yang ada di dunia.
3. Tafsir Jami’ul Bayan
Dalam laman tafsiralquran.id disebutkan bahwa dalam Tafsir Jami’ul Bayan, At-Thabari menyatakan ayat ini tidak secara harafiah membicarakan mengenai minuman di surga. Dalam menafsirkan Surah Al Insan ayat 17, At-Thabari melihat dari sudut pandang asal muasal atau asbabun nuzul turunnya ayat ini.
Menurut dia, turunnya ayat ini berkenaan dengan kaum muslim yang memperlakukan para tawanan musyrikin dengan buruk. Karena itulah turun ayat ini dan lalu Nabi Muhammad memerintahkan agar kaum muslimin memperlakukan para tahanan dengan baik.
At-Thabari melihat ayat ini tidak berdiri sendiri dan terkait dengan ayat-ayat sebelumnya yang berisi tentang balasan untuk orang-orang kufur.
Jadi, menurut AT-Thabari, ayat ini merupakan sebuah isyarat mengenai kebaikan dan orang-orang saleh yang akan diselematkan dari siksa api neraka di akhirat nanti.
Jika selalu mengerjakan kebaikan, pada waktunya di akhirat nanti, mereka akan diberikan kebahagiaan dan cahaya illahi.
Demikian tadi ulasan mengenai Surah Al Insan ayat 17 yang menyebut jahe di dalamnya. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan kita semua.
Kontributor : Rio Rizalino