Namun tafsir ini menyebutkan bahwa rasa minuman jahe yang disuguhkan di surga rasanya berbeda dengan minuman jahe yang kita kenal di dunia. Sebab, air yang digunakan di dalam surga berasal dari mata air surga yang disebut Salsabil.
Tafsir ini juga mengutip pernyataan Ibnu Abbas yang menyatakan di dalam surga disajikan beragam makanan dan minuman hingga buah-buahan, Namun tak satupun rasanya yang bisa manandingi makanan dan minuman yang ada di dunia.
3. Tafsir Jami’ul Bayan
Dalam laman tafsiralquran.id disebutkan bahwa dalam Tafsir Jami’ul Bayan, At-Thabari menyatakan ayat ini tidak secara harafiah membicarakan mengenai minuman di surga. Dalam menafsirkan Surah Al Insan ayat 17, At-Thabari melihat dari sudut pandang asal muasal atau asbabun nuzul turunnya ayat ini.
Baca Juga:Surah Al Qalam, Perjuangan Nabi Muhammad Hadapi Celaan saat Awal Dakwah
Menurut dia, turunnya ayat ini berkenaan dengan kaum muslim yang memperlakukan para tawanan musyrikin dengan buruk. Karena itulah turun ayat ini dan lalu Nabi Muhammad memerintahkan agar kaum muslimin memperlakukan para tahanan dengan baik.
At-Thabari melihat ayat ini tidak berdiri sendiri dan terkait dengan ayat-ayat sebelumnya yang berisi tentang balasan untuk orang-orang kufur.
Jadi, menurut AT-Thabari, ayat ini merupakan sebuah isyarat mengenai kebaikan dan orang-orang saleh yang akan diselematkan dari siksa api neraka di akhirat nanti.
Jika selalu mengerjakan kebaikan, pada waktunya di akhirat nanti, mereka akan diberikan kebahagiaan dan cahaya illahi.
Demikian tadi ulasan mengenai Surah Al Insan ayat 17 yang menyebut jahe di dalamnya. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan kita semua.
Baca Juga:Surah Al Insyiqaq, Manusia akan Bersusah Payah Menemui Tuhannya Saat Hari Kiamat
Kontributor : Rio Rizalino