Sejarah Kabupaten Nganjuk, Dimulai dari Kerajaan Mataram Kuno

Tak bisa lepas dari keberadaan daerah Anjuk Ladang pada zaman kerajaan Medang atau kerajaan Mataram Kuno.

Pebriansyah Ariefana
Selasa, 07 Desember 2021 | 10:55 WIB
Sejarah Kabupaten Nganjuk, Dimulai dari Kerajaan Mataram Kuno
Kabupaten Nganjuk

SuaraJatim.id - Sejarah Kabupaten Nganjuk tak bisa dilepas dari keberadaan daerah Anjuk Ladang pada zaman kerajaan Medang atau kerajaan Mataram Kuno.

Anjuk Ladang dibangun pada 937 Masehi, pasa masa jaya kerajaan Medang yang berpusat di Mataram atau kini Yogyakarta. Anjuk Ladang sendiri dalam bahasa Jawa Kuno memiliki arti Tanah Kemenangan.

Daerah Anjuk Ladang ini kemudian dikenal dengan nama Kabupaten Berbek. Kabupaten Berbek kali pertama dipimpin oleh Raden Tumenggung Sosrokoesoemo. Hal ini dikutip laman resmi Kabupaten Nganjuk berbekal tulisan peninggalan kepurbakalaan tulisan Drs Subandi.

Ketika Raden Tumenggung Sosrokoesoemo meninggal tahun 1760, tahta kepemimpinan diemban KRT Sosrodirdjo. Pada masa ini, tepatnya mendekati tahun 1811, Kabupaten Berbek yang wilayahnya luas pecah menjadi dua, yakni Kabupaten Berbek dan Kabupaten Godean.Namun melalui perjanjian Sepreh, wilayah ini kembali digabung dalam Kabupaten Berbek tahun 1830.

Baca Juga:Mensos Risma Soroti Molornya Penyaluran 7.000 Kartu Bansos di Nganjuk

Pada tanggal 16 Juni 1831 KRT Sosrokoesoemo II ditunjuk sebagai Bupati Berbek. Penunukkan dilakukan pemerintah Belanda oleh Vann Lawick Van Pabst di Semarang. Godean sendiri kemudian menjadi salah satu distrik dalam Kabupaten Berbek.

Penamaan Kabupaten Berbek menjadi Kabupaten Nganjuk terjadi ketika RMT Sosro Hadi Koesoemo mulai memimpin pada tahun 1901, setelah pemerintah Hindia Belanda memberhentikan RM Adipati Sosrokoesoemo. Perubahan ini tercatat dalam Regeering Almanak 1852-1942.

RMT Sosro Hadi Koesoemo memimpin hingga tahun 1935, sebelum kemudian digantikan RTA Prawiro Widjojo, periode 1936-1942. Lalu, tongkat kepemimpinan berlanjut ke Raden Mochtar Praboe Mangkoenegoro yang memimpin dari tahun 1943-1947, Raden Iskandar Gondowardjojo (1947-1949) dan Raden Mas Djojokoesoemo tahun 1949-1951.

Berikut ini daftar lengkap pimpinan Kabupatenn Nganjuk, yang dikutip dari laman resmi Kabupaten Nganjuk.

  • 1901 - 1935 : RMT Sosro Hadi Koesoemo
  • 1936 - 1952 : R.T.A. Prawiro Widjojo
  • 1943 - 1947 : R. Mochtar Praboe Maangkoenegoro
  • 1947 - 1949 : R. Iskandar Gondowardjojo
  • 1949 - 1951 : R.M. Djojokoesoemo
  • 1951 - 1955 : K.I Soeroso Atmohadiredjo
  • 1955 - 1958 : M. Abdoel Sjukur Djojodiprodjo
  • 1958 - 1960 : M. Poegoeh Tjokrosoemarto
  • 1960 - 1968 : Soendoro Hardjoamodjojo, SH
  • 1968 - 1943 : Soeprapto,BA
  • 1973 - 1978 : Soeprapto,BA
  • 1978 - 1983 : Drs. Soemari
  • 1983 - 1988 : Drs. Ibnu Salam
  • 1988 - 1993 : Drs. Ibnu Salam
  • 1933 - 1998 : Drs. Soetrisno R
  • 1998 - 2003 : Drs. Soetrisno R, M.Si
  • 2003 - 2008 : Ir. Siti Nurhayati, MM
  • 2008 - 2013 : Drs. H. Taufiqurrahman
  • 2013 - 2017 : Drs. H. Taufiqurrahman, MKP
  • 2017 - 2018 : KH. Abdul Wachid Badrus, MPdI
  • 2018 - 2018 : Drs. H. Soedjono, MM
  • 2018 - 2021 : Novi Rahman Hidayat S.Sos., M.M (Ditangkap KPK)
  • 2021 - sekarang : DR. H. Marhaen Djumadi, S.E.,S.H.,M.H.,MBA. (Pengganti/wakil sebelumnya).

Topografi Kabupaten Nganjuk

Baca Juga:CEK FAKTA: Billie Eilish Lahir di Nganjuk, Benarkah?

Kabupaten Nganjuk memiliki luas 122.433 kilometer persegi atau setara 122.433 hektar, yang terbagi dalam 20 kecamatan, 20 kelurahan dan 264 desa. Lahan itu terdiri dari sawah seluas 43.052 hektar, tanah kering 32.373 hektar dan tanah hutan 47.007 hektar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini