Makna Surat Al Kafirun, Tidak Memaksa Orang Lain dalam Aqidah dan Beribadah

Meski menggunakan terminologi kafir, surat ini sebenarnya memuat pesan toleransi kepada orang-orang yang berbeda keyakinan dengan umat muslim.

Pebriansyah Ariefana
Selasa, 21 Desember 2021 | 15:06 WIB
Makna Surat Al Kafirun, Tidak Memaksa Orang Lain dalam Aqidah dan Beribadah
Surah Al Kafirun Beserta Artinya

6. Lakum diinukum wa liya diin

Artinya: Untukmu agamamu, dan untukku agamaku

Isi Kandungan Surah Al Kafirun

Laman tarbiyah.net menulis, sejumlah ulama telah menguraikan makna dan kandungan Surah Al kafiruh, melalui sejumlah kitab tafsir.

Baca Juga:Amalan Setelah Sholat Subuh yang Perlu Dilakukan Supaya Dapat Pahala

Di antaranya Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Al Munir, Fi Zilalil Quran, Tafsir Al Azhar dan Tafsir Al Misbah.

Tafsir-tafsir tersebut menjelaskan makna yang terkandung dalam tiap ayat surat tersebut. Secara ringkas tafsir tersebut adalah sebagai berikut:

1. Surat Al Kafirun menunjukkan perbedaan sesembahan dan ibadah kaum muslimin dan orang-orang selain mereka.

2. Surat ini berisi penolakan tegas atas ajakan kafir Quraisy untuk menyembah berhala walau sesaat, dengan tujuan apapun.

3. Surat ini juga menegaskan tidak ada kompromi dalam aqidah. Tidak dibenarkan kerja sama yang mencampurbaurkan dua aqidah berbeda.

Baca Juga:Hakikat dan Keutamaan Membaca Surat Al Kafirun Beserta Lafalnya

4. Rasulullah tidak akan menyembah berhala mereka sampai kapan pun.

5. Surat ini merupakan salah satu mukjizat dan bukti kebenaran Al Quran karena mereka yang mendatangi Rasulullah untuk mengajak menyembah berhala, sampai akhir hayatnya tidak pernah masuk Islam.

6. Surat Al Kafirun berisi ajaran toleransi untuk tidak memaksa orang lain dalam aqidah dan beribadah. Bagi seseorang adalah agama sebagaimana pilihannya dan semua akan mendapatkan balasan sesuai pilihan tersebut.

Asbabun Nuzul Surat Al Kafirun

Dalam sebuah tafsir, Ibnu Katsir menjelaskan bahwa sebab musabab turunnya Surat Al Kafirun karena orang-orang kafir Quraisy pernah memberikan tawaran kepada Nabi Muhammad. Tawaran tersebut adalah menukar sesembahan umat Islam dan kafir Quraisy selama setahun. Laman bersamadakwa.net menulis, atas peristiwa itulah Allah kemudian menurunkan Surah Al Kafirun kepada Nabi Muhammad.

Ibnu Ishaq meriwayatkan dari Ibnu Abbas terkait asbabun nuzul Surat Al Kafirun ini. Bahwa Walid bin Mughirah, Ash bin Wail, Aswad bin Abdul Muthalib dan Umayyah bin Khalaf menemui Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini