BPCB Kian Yakin Situs Srigading Peninggalam Era Mataram Kuno Mpu Sindok dari Penemuan Arca dan Lingga

Eskavasi atau penggalian Situs Srigading terus dilakukan oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur. Terbaru adalah penemuan arca dan lingga.

Muhammad Taufiq
Jum'at, 25 Februari 2022 | 14:10 WIB
BPCB Kian Yakin Situs Srigading Peninggalam Era Mataram Kuno Mpu Sindok dari Penemuan Arca dan Lingga
Restorasi penemuan arca di Situs Srigading Malang [Foto: ANTARA]

Penemuan arca Agastya imi juga kian menguatkan gambaran candi yang ditemukan di Dusun Manggis, Desa Srigading, Kecamatan Singasari, Kabupaten Malang ini identik dengan konsep pembagian candi Hindu beraliran Siwa, seperti yang ada di Candi Prambanan.

"Itu bagian pintu masuk, tangga masuk ada di timur yang ada bilik utama itu ada arca Siwa, di sisi barat ada Ganesha, sisi utara Durga dan sisi selatan ada Agastya. Ini polanya hampir sama, karena arca Agastya yang kita temukan di Srigading, itu juga ada di selatan," bebernya.

Hal ini juga menguatkan laporan dari masyarakat adanya tiga arca yang hilang. Ketiganya yakni arca wanita tidak kepala dengan banyak tangan yang diduga kuat bernama arca Durga. Kemudian arca dengan kepala sapi, tidak ada kepalanya.

"Bisa kepala sapi itu terpisah, sebagai Nandi, atau bagian dari Durga. Jadi Durga itu dewi naik sapi, yang patah dan terpisah. Karena kita tidak punya bukti foto, hanya cerita aja, jadi masih ada kemungkinan itu. Ketiga, adanya arca bawa pentung sebagai Dwarapala. Tapi sayangnya semua hilang," tuturnya.

Baca Juga:Update Kasus Koboi Jalanan di Malang, Polisi Kesulitan Cari Pelaku Penembakan

Dimana arca Durga biasanya diletakkan di sisi utara bangunan candi, kemudian di barat candi itu seharus terdapat Arca Ganesha, sementara di bagian tengah terdapat lingga dan yoni. Sayang dari benda-benda sejarah itu, hanya Arca, yoni dan lingga saja yang masih ada.

"Lingga yoni ini merupakan manivestasi dari Siwa. Lingga yang kita temukan itu memiliki tiga bagian utuh, ada Brahmabraga, Wisnubraga dan Siwabraga, lengkap," katanya.

Penemuan benda-benda bersejarah ini kian menguatkan candi yang ditemukan ini merupakan bangunan suci peninggalan masa Mpu Sindok yang terdapat di Prasasti Linggasutan berangka tahun 929 Masehi.

Dimana bangunan serupa juga ditemukan di Situs Pendem Kota Batu, namun berdasarkan Prasasti Sangguran yang berangka tahun 928 Masehi.

Hasil sementara temuan ini, semakin memperkuat hipotesis awal kita bahwa candi ini berkaitan dengan prasasti Linggasutan dari abad ke-10 Masehi. Karena, dari segi bahan dia sama dengan situs Pendem, yang kita kaitkan dengan prasasti Sangguran dari tahun 928 Masehi," terangnya

Baca Juga:Akademi Milik Aji Santoso Jadi Sasaran Pelampiasan, Pemuda Lumajang Diserang saat Nobar Derby Jatim Persebaya Vs Arema

"Prasasti Linggasutan ini berangkat pada tahun 929 Masehi. Selisih satu tahun. Kemudian bahan arca juga dari bahan andesit yang mengandung silica. Ini yang kita jumpai kesamaan gaya dengan temuan arca yang ada di dekat situs Pendem," katanya menegaskan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini