Ukraina Klaim Bunuh Ribuan Pasukan Rusia, Tapi Tetap Tak Berkutik Digempur Rudal Pasukan Putin

Pasukan Rusia terus merangsek masuk dan mendekati Kota Kiev. Terbaru, pasukan Rusia disebut-sebut menggempur Kota Kiev.

Muhammad Taufiq
Rabu, 16 Maret 2022 | 09:55 WIB
Ukraina Klaim Bunuh Ribuan Pasukan Rusia, Tapi Tetap Tak Berkutik Digempur Rudal Pasukan Putin
Kota Kiev, ibu kota Ukraina, digempur pasukan Rusia. [ANTARA/HO via REUTERS/as]

SuaraJatim.id - Pasukan Rusia terus merangsek masuk dan mendekati Kota Kiev. Terbaru, pasukan Rusia disebut-sebut menggempur Kota Kiev.

Demikian disampaikan pihak berwenang Ukraina. Pasukan Rusia memperkuat cengkeramannya di ibu kota Ukraina tersebut setelah beberapa hari konvoi menduduki sejumlah kota penting di tepian negara.

Wali kota Kiev bahkan meminta penduduk setempat keluar rumah selama 35 jam mulai 18.00 GMT, Rabu (16/03/2022) pukul 01.00 WIB. Dua ledakan besar terdengar di pusat kota sebelum fajar pada Selasa (15/03/2022).

Pada Senin (14/3) malam, peluru-peluru pelacak berpendar di langit ketika pasukan Ukraina tampak membidik drone (pesawat nirawak) Rusia.

Baca Juga:Antonov An-255 Mriya Rusak di Ukraina, Kominfo Kesulitan Cari Pesawat Untuk Angkut Satelit SATRIA-1

"Hari ini momen yang sulit dan berbahaya," kata Wali Kota Kiev Vitali Klitschko.

"Ibu kota ini adalah jantung Ukraina, dan akan dipertahankan. Kiev, yang saat ini menjadi simbol dan basis terdepan dari kebebasan dan keamanan Eropa, tak akan kami serahkan."

Kantor berita Reuters menyaksikan sebuah blok apartemen yang tinggi terbakar setelah dihantam roket.

Pemadam kebakaran berusaha memadamkan api dan tim penyelamat membantu evakuasi warga yang terjebak di dalam gedung itu dengan menggunakan tangga.

Sesosok jenazah terbaring di atas tanah dalam sebuah kantong.

Baca Juga:Terjadi Kembali, Jurnalis Tewas akibat Serangan Rusia di Ukraina

Kiev telah terhindar dari serangan terburuk sejak invasi Rusia di Ukraina pada 24 Februari, tapi pasukan Rusia sedikit demi sedikit mendekati kota itu dan serangan semakin ditingkatkan.

"Apa yang terjadi saat ini Kharkiv, di Mariupol dan kota-kota lainnya, dapat dipahami bahwa cepat atau lambat akan terjadi di Kiev," kata warga lokal, Igor Krupa.

Sambil duduk di tanah di luar gedung apartemen yang hancur itu, dia menggambarkan bagaimana dia mengurung dirinya dengan furnitur dan barang-barang dari logam sebelum tidur.

"Ini benar-benar melindungi saya karena semua jendela hancur dan semua pecahannya masuk ke apartemen, dan saya tidak terluka. Hanya ada beberapa luka gores," katanya.

Di bagian lain kota itu, penduduk membersihkan reruntuhan dari rumah mereka setelah serangan menghancurkan jendela, merusak balkon, dan meninggalkan puing yang berserakan di tanah.

Sudah ribuan orang tewas dan jutaan lagi mengungsi selama perang itu. Demikian dikutip dari Antara.

Di sisi lain, presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengklaim 12 ribu tentara Rusia tewas dalam pertempuran kedua negara. Tidak cuma itu, ia juga menyebut Rusia telah kehilangan lebih dari 360 tank.

Kemudian presiden yang mantan pelawak itu juga mengklaim 1.205 kendaraan lapis baja, 80 helikopter, dan nyaris 60 armada pesawat Rusia rusak.

Hal itu disampaikan Zelensky dalam keterangan resmi yang dirilis oleh Ukraina pada Sabtu (12/3) waktu setempat, seperti dikutip dari CNN.

"Kerugian pasukan Rusia sangat besar. Sejak awal invasi, 31 batalion kelompok taktis musuh telah kehilangan kemampuan tempur mereka," kata Zelensky dalam keterangan resmi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini