Jamu Diajukan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda ke UNESCO, Mumpung Momentum Pandemi

Buat para penggemar jamu, ada kabar menggembirakan. Saat ini sejumlah tim telah mengajukan jamu sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) ke UNESCO.

Muhammad Taufiq
Kamis, 17 Maret 2022 | 11:59 WIB
Jamu Diajukan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda ke UNESCO, Mumpung Momentum Pandemi
Ilustrasi jamu-jamuan tradisional [Foto: ANTARA]

SuaraJatim.id - Buat para penggemar jamu, ada kabar menggembirakan. Saat ini sejumlah tim telah mengajukan jamu sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) ke UNESCO.

Tim Kerja Nominasi Budaya Sehat bersama Gabungan Pengusaha (GP) Jamu berpendapat bahwa saat ini merupakan momentum yang tepat bagi Indonesia untuk menominasikan jamu sebagai WBTB ke UNESCO.

Apalagi mengingat dunia saat ini masih dilanda pandemi. Hal ini disampaikan Peneliti Erwin J Skripsiadi yang mewakili Ketua Tim Kerja Nominasi Budaya Sehat Jamu, Senin (16/03/2022).

"Kami merasa saat ini adalah momentum yang tepat untuk menominasikan jamu ke UNESCO karena seperti kita tahu saat ini dunia sedang mengalami pandemi," katanya.

Baca Juga:Bikin Bangga! Felicia Anak Gilang Juragan 99 Sabet Penghargaan dari UNESCO

Selain itu, Erwin mengatakan jamu juga dapat dijadikan minuman yang dikonsumsi untuk sehari-sehari. Hal tersebut ditunjukkan melalui budaya promotif yang dilakukan oleh para mbok atau penjual saat menjajakan jamu dengan cara berkeliling.

"Jamu gendong itu setiap pagi selalu melewati rute yang sama. Artinya sebenarnya ini menunjukkan bahwa jamu itu minuman yang harus diminum setiap hari dan secara teratur. Jamu itu promotif, bukan cuma kreatif," katanya.

Untuk keperluan UNESCO, Erwin mengatakan pihaknya hanya melakukan penelitian dalam ranah budaya. Walau demikian, ia menyebutkan bahwa jamu beserta tumbuhan berkhasiat obat telah diteliti secara klinis sejak lama, seperti yang dilakukan oleh Balai Besar Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2TOOT) di Tawangmangu.

Senada dengan Erwin, Konsultan Penelitian dan Penulis Dokumen ICH-02 Gaura Mancacaritadipura menilai bahwa jamu dapat menjadi sumbangsih bangsa Indonesia pada kesehatan dunia.

Ia mengatakan jamu telah menjadi warisan budaya tak benda dalam bentuk obat yang dimiliki bangsa Indonesia sejak lebih dari 1.200 tahun lalu dan hingga saat ini masih dikonsumsi oleh masyarakat.

Baca Juga:Mengenal Situs Warisan Dunia di Indonesia, Taman Nasional Gunung Leuser yang Menganggumkan

"Ini adalah sumbangsih bangsa Indonesia pada kesehatan dunia, sesuatu yang luar biasa di tengah zaman sekarang dengan banyaknya penyakit. Indonesia telah berusaha berbuat baik. Tentu saja ini harapan kita semua," kata Gaura.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini