Dengan mulai ditinggalkannya bioskop, ia juga mulai tak mendapatkan permintaan poster bioskop pada waktu itu, sehingga ia mulai lari ke gambar ilustrasi di media cetak yang ada di Surabaya.
"Saat bioskop mulai sepi, saya mulai dapat tawaran menggambar di Surabaya Pos, karena itu satu-satunya media massa cetak yang ada di Surabaya," tuturnya.
Kontributor : Dimas Angga Perkasa
Baca Juga:Poster Film Buatan Tangan Dicari Kolektor, Harganya Bisa Tembus Jutaan Rupiah!