"Lauknya juga ada ikan mujair, kalau pesan ikan mujair harganya berbeda, tergantung jumlah ikannya," tutur Mak Katri.
Selain harga yang ringan di kantong, kata Mak Katri, nasi jagung Sendi memang memiliki cita rasa tersendiri. Lantaran makanan yang dihidangkan memang baru dimasak. Selain itu, proses memasak nasi jagung juga masih menggunakan tungku serta kayu bakar.
"Ya memang menggunakan tungku, jadi nasinya bisa lebih empuk dan matangnya merata. Disajikan masih panas, karena kalau ada pengunjung datang baru dibuatkan," ucap Mak Katri.
Pusat kuliner nasi jagung Sendi ini berada di Jalan raya Mojokerto-Batu sekitar 5 kilometer dari pusat Kecamatan Pacet. Untuk mencapai ke sana, pengunjung harus melintasi tanjakan yang curam. Pusat kuliner nasi jagung Sendi buka sejak pukul 07.00-19.00 WIB.
Kontributor: Zen Arifin