Dibangun 1893, Masjid Tertua di Mojokerto Bakal Tinggal Kenangan

Masjid Darussalam merupakan salah satu masjid tertua di Kabupaten Mojokerto. Namun masjid yang berdiri di Desa Gemekan Kecamatan Sooko itu bakal tinggal kenangan.

Muhammad Taufiq
Selasa, 05 April 2022 | 13:05 WIB
Dibangun 1893, Masjid Tertua di Mojokerto Bakal Tinggal Kenangan
Masjid tertua di Mojokerto [SuaraJatim/Zen Arifin]

Kala itu, Bupati Mojokerto yang memiliki nama kecil Raden Ersadan, merogoh kantongnya sendiri untuk membangun masjid. Awalnya masjid tersebut memiliki ruangan utama seluas 10 X 10 meter persegi. Di sisi kiri dan kanan terdapat kamar dengan luas masing-masing 2,5 meter.

Bagian atasnya berbentuk limas, serta terdapat sebuah ruangan kecil yang hanya cukup digunakan untuk orang duduk. Sedangkan pada bagian tengah terdapat tangga yang menyambungkan ke ruang tersebut. Meski sudah berusia ratusan tahun, namun hingga kini, tangga tersebut masih utuh.

"Ruangan kecil itu dulunya dipakai untuk adzan. Dulu ada corongnya terbuat dari tembaga, jadi kalau adzan naik ke atas itu. Dulu kendaraan belum seramai ini, jadi jarak 1 kilometer masih terdengar," ucap Mansyur.

Tak hanya itu, Masjid Darussalam juga memiliki mimbar bertingkat dengan ukiran corak Majapahitan. Konon, mimbar itu dibuat bebarengan dengan pendirian masjid. Meski ada beberapa bagian yang mengalami kerusakan, namun mimbar ini ternyata masih digunakan.

Baca Juga:Adu Moncong Kendaraan, Pemotor Tewas di Jalan Raya Mojokerto

"Mimbarnya kita fungsikan di masjid yang baru. Setelah diperbaiki, dipoles lagi sama pengukir-pengukir dari Jepara, sudah bagus lagi," terang Mansyur.

Masjid Darussalam lama sebenarnya sudah dua kali mengalami renovasi. Pada tahun 1990, bangunan masjid yang sebelumnya hanya berukuran 15 X 15 meter persegi diperluas menjadi 30 X 15 meter. Selain itu renovasi menyentuh bagian pintu dan jendela masjid.

Renovasi juga dilakukan pada bagian teras yang sebelumnya hanya lebar 2 meter diperluas menjadi 4 meter. Termasuk tempat wudlu berbentuk segi lima juga tak luput dari pemugaran. Meski masih layak digunakan, tempat wudlu tersebut nantinya sudah tak difungsikan lagi.

"Kalau tempat wudlunya kemungkinan tidak dipakai. Yang dipakai hanya soko guru sama dua tiang di belakangnya itu dan mimbar. Nanti prasasti pendirian juga bakal dipasang di masjid yang baru," kata Mansyur.

Mansyur sendiri belum bisa memastikan kapan bangunan masjid lama itu akan dirobohkan. Menurutnya masih menunggu proses pembangunan masjid baru tuntas. Sejauh ini, progres pembangunan Masada sudah mencapai 70 persen.

Baca Juga:Pelajar Asal Jombang Tewas Usai Terserempet Truk di Mojokerto

"Belum tahu kapan, tapi nanti bangunan itu akan dirobohkan. Kalau tahun kemarin masih dipakai untuk TPQ, tapi sejak awal tahun kemarin kegiatan TPQ sudah dipindah di masjid yang baru," kata Mansyur.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini