SuaraJatim.id - Berbuka puasa Ramadhan merupakan salah satu ibadah yang dianjurkan oleh Rasulullah Muhammad SAW. Ada sejumlah riwayat hadits yang menegaskan anjuran ini.
Salah satunya riwayat Bukhari dan Muslim: "Rasulullah SAW bersabda: Senantiasa manusia di dalam kebaikan selama menyegerakan berbuka.” (Hadits Riwayat Bukhari 4/173 dan Muslim 1093).
Lalu soal doa dan etika membacanya apakah sebelum dan sesudah. Hal ini menjadi bahasan menarik sejumlah kalangan, terutama para penganjur kebenaran agama.
Dikutip dari NUonline, ternyata memang terdapat sejumlah etika pada saat melaksanakan berbuka puasa. Salah satunya adalah membaca doa pada waktu berbuka.
Baca Juga:Jadwal Sholat dan Jadwal Imsakiyah Lebak Banten Kamis 14 April 2022
Terkait lafal doa berbuka puasa, ada beberapa versi yang dijelaskan dalam beberapa hadits. Di antaranya hadits riwayat sahabat Mu’adz bin Zuhrah: "Rasulullah ketika Berbuka, beliau berdoa: Allahumma laka sumtu, waala rizkika afthartu"
Artinya: "Ya Allah hanya untuk-Mu kami berpuasa dan atas rezeki yang Engkau berikan kami berbuka," (HR. Abu Daud).
Sedangkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Sahabat Abdullah bin ‘Umar, Rasulullah melafalkan doa sebagaimana berikut: "Rasulullah ketika berbuka membaca doa: Dzahabathomaa wabtaltil urukho, wtsabatal ajru insyaAllah."
Artinya: "Telah hilang rasa haus dan urat-urat telah basah serta pahala tetap, insyaallah," (HR. Abu Daud).
Dua lafal doa di atas umumnya oleh umat islam di Indonesia digabung menjadi satu dan dibaca sebelum berbuka puasa. Lantas, sudah tepatkah praktek demikian? Dalam kitab Fath al-Mu’in dijelaskan bahwa ketentuan doa berbuka puasa yang baik adalah membaca doa sesuai dengan lafal doa dalam hadits riwayat sahabat Mu’adz bin Zuhrah di atas.
Baca Juga:Jadwal Sholat dan Jadwal Imsakiyah Serang Banten Kamis 14 April 2022
Sedangkan lafal doa dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Umar ditambahkan ketika seseorang berbuka dengan menggunakan air. Berikut penjelasan mengenai hal ini: "Allâhumma laka shumtu wa ‘alâ rizqika aftharthu” dan bagi orang yang berbuka dengan air ditambahkan doa: “Dzahabadh dhamâ’u wabtalatl-‘urûqu wa tsabata-l-ajru insyâ-a-Llâh," (Fath al-Mu’in, juz 2, hal. 279).
- 1
- 2