SuaraJatim.id - Pasca digeledahnya kantor sekretariat Khilafatul Muslimin Wilayah Surabaya Raya, di Jalan Gadel Sari Madya 1A/2 Tandes, para pengurus berbesar hati dan mengikuti peraturan yang berlaku.
Tak hanya itu, Amirul Khilafatul Muslimin Surabaya Raya, Aminuddin Mahmud juga menerangkan, dirinya sudah diperiksa oleh Polda Jatim pada Senin (6/6/2022) kemarin.
"Saya sudah diperiksa Senin kemarin. Besok ada yg dipanggil 18 orang. Sedangkan yang disita tadi, ada maklumat, flyer, bendera, struktur bagan terus buku bacaan, kwitansi bukti keuangan," ujar Aminuddin, pasca kantornya digeledah, Rabu (8/6/2022).
Sementara itu, dalam penggeledahan sore ini, Aminuddin tak mau gegabah melakukan tindakan, terlebih lagi melalui proses hukum. Dia lebih menunggu keputusan dari pengurus pusat Khilafatul Muslimin.
Baca Juga:BNPT Sebut Abdul Qadir Baraja, Pimpinan Khilafatul Muslimin Bukan Pendiri Ponpes Ngruki
"Kami belum bisa menentukan, karena menunggu kesatuan langkah dari struktur di atas kita," ucapnya.
Sedangkan pada anggota Khilafatul Muslimin Surabaya Raya yang akan dipanggil dan diperiksa di Polda Jatim, ia menyampaikan pesan sebenar-benarnya.
"Saya kira apa adanya saja. Kita ini kalau berbohong nanti berpikir lagi, untuk bohong kedua. Jadi yang namanya kebenaran itu tidak pernah berubah," pesanya pada para anggotanya.
"Kami tidak merasa benar sendiri. Tapi kalau memang ini salah, buktikan kesalahannya di mana," imbuhnya.
Sementara itu, dia juga menjelaskan pada awak media, jika Khilafatul Muslimin bukan organisasi masyarakat, seperti yang digembor-gemborkan selama ini.
Baca Juga:Polres Brebes Kembali Tangkap Satu Orang Terkait Khilafatul Muslimin
"Sekali lagi saya katakan, ini bukan ormas. Ini adalah bukti ibadah kita kepada Allah, karena Allah menyuruh orang-orang beriman ini bersatu," ujarnya.
"Nyatanya umat islam sekarang bersatu atau tidak? Jadi ini adalah bentuk persatuan umat Islam yang kebanyakan hari ini jadi sejarah, bahwa dulu umat islam pernah dipimpin oleh khalifah," katanya menegaskan.