Sekretaris PW GP Ansor Jatim, Hasan Bisri menambahkan, bahwa pihaknya akan tetap setia dan patuh pada aturan organisasi yang ada dan satu komando dengan Pimpinan Pusat (PP) GP Ansor. Beliau juga mengimbau agar segala bentuk upaya yang dapat memicu kegaduhan disudahi.
“Secara substansi, gerakan IKA GP Ansor itu rentan untuk dimanfaatkan sebagai kepentingan politik. Sudahlah, kita masing-masing paham arah gerakan itu sebenarnya untuk kepentingan sepihak beberapa orang saja,” tuturnya.
Bendahara PW GP Ansor Jatim, Muhammad Fawait (Gus Fawait) menegaskan, di NU itu berkhidmah dan tidak perlu membuat ribut.
“Jangan bikin organisasi ikatan alumni begitu, saya pikir bukan malah berkhidmah di NU, saya khawatir ada kepentingan politik tertentu yang ujung-ujungnya kan mendekati pileg dan pilpres 2024. Jangan bikin ribut, kalau bikin ribut nanti kualat lho,” tukasnya.
Baca Juga:Gerakan Khilafatul Muslimin Muncul ke Permukaan, GP Ansor Cimahi Beri Sikap Tegas
Ketua GP Ansor Surabaya sekaligus Panglima Banser Surabaya, HM Faridz Afif (Gus Afif) menjelaskan, pihaknya tadi mengakui mengerahkan 75 pasukan Banser untuk mendatangi acara Deklarasi Ikatan Alumni GP Ansor Jatim.
“Kami tidak membubarkan acara itu. Tapi kami tidak ingin mereka menggunakan jaket doreng Banser dan mencatut nama, logo serta atribut Banser NU atau GP Ansor,” pungkasnya.