Mengenal Sapi Simental yang Dikurbankan Presiden Jokowi dan Gubernur Khofifah di Masjid Al Akbar

Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengorbankan sapi jenis simental pada Idul Adha 1443 kali ini.

Muhammad Taufiq
Minggu, 10 Juli 2022 | 13:45 WIB
Mengenal Sapi Simental yang Dikurbankan Presiden Jokowi dan Gubernur Khofifah di Masjid Al Akbar
Sapi simental [Duniasapi.com]

SuaraJatim.id - Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengorbankan sapi jenis simental pada Idul Adha 1443 kali ini.

Kedua sapi itu disembelih oleh Juru Sembelih Halal (Juleha) di Masjid Al Akbar Surabaya. Sapi simental milik Jokowi berat badannya 1,2 ton, berusia 2,5 tahun, tinggi pundak 151 centimeter, panjang badan 187 centimeter, lingkar dada 256 centimeter.

Sapi presiden ini dibeli dari peternak Dandy Narindra asal Desa Sukapura Kabupaten Probolinggo. Kemudian sapi kurban Khofifah juga berjenis simmental warna merah, usianya lima tahun dengan berat 1,05 ton, tinggi gumba 160 centimeter, panjang badan 195 centimeter dengan lingkar dada 231 centimeter.

Lalu sapi simental ini jenis apa? Simmental merupakan sapi pedaging turunan Bos taurus yang berasal dan dikembangkan di Lembah Simme, Switzerland.

Baca Juga:Kabar Prostitusi Dolly Balik Lagi, Pemkot Surabaya Tegaskan Hanya Sebatas Rumor

Pertumbuhan ototnya bagus dan penimbunan lemak di bawah kulit rendah sehingga sangat ideal untuk dijadikan sebagai salah satu komoditas yang berpotensi dalam penyediaan daging.

Dalam beberapa tahun terakhir budidaya dan pengembangan sapi jenis ini mulai populer di kalangan para peternak, terutama para peternak di Jawa Timur.

Banyak keunggulan yang dimiliki sapi Simmental. Selain sebagai penghasil daging, sapi yang satu ini dapat juga digunakan sebagai tenaga kerja, berukuran tubuh besar, fertilitas tinggi, memiliki bobot lahir anak tinggi, pertambahan bobot badan harian tinggi serta pertumbuhannya yang cepat.

Dikarenakan daya tarik ukuran dan pertumbuhannya yang cepat serta performans yang baik itulah yang menyebabkan sapi Simmental diminati dan dipelihara banyak peternak.

Sapi Simmental mempunyai sifat jinak, tenang dan mudah dikendalikan. Sapi ini memiliki pertambahan bobot badan berkisar rata-rata antara 0,6 sampai 1,5 kg/hari.

Baca Juga:Ini Resep Membuat Sate Klopo, Olahan Daging Khas Jawa Timur

Bobot badan betina dewasa bisa mencapai 1000-1150 kg. Sapi ini menjadi sapi yang paling terkenal di Eropa karena memiliki keunggulan dengan bobot badan dewasa dapat mencapai 1.400 kg dan pertambahan bobot harian dapat mencapai 2,1 kg per hari.

Sapi simental milik Jokowi dan Khofifah ini diserahkan oleh Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak ke pengelola Masjid Nasional Al Akbar Surabaya.

"Semoga bermanfaat untuk semua," ujarnya saat menyerahkan sapi kurban usai mengikuti Shalat Idul Adha 1443 Hijriah di halaman masjid, Ahad.

Selain sapi milik Jokowi, Emil Dardak juga menyerahkan sapi dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo serta Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.

Pada momen Idul Adha tahun ini, Khofifah tidak bisa menyerahkan langsung karena sedang menunaikan ibadah haji di Tanah Suci.

Emil Dardak mengikuti shalat id didampingi istrinya yang juga Ketua TP PKK Jatim Arumi Bacshin, beserta seorang putrinya.

Sedangkan, sapi kurban dari Emil Dardak juga berjenis sama, yaitu simmental, warna merah, berusia 2,5 tahun, berat badan 950 kilogram, tinggi gumba 147 centimeter, panjang badan 180 centimeter, dan lingkar dada 217 centimeter.

Sapi kurban milik Khofifah dan Emil dibeli dari peternak yang sama, yaitu H Budiono asal Desa Kanten, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro.

Humas Masjid Nasional Al Akbar Helmy M Noor menyampaikan, sapi kurban dari Presiden, Kapolri maupun Gubernur akan dipotong pada Senin, 11 Juli 2022, yang dimulai pukul 06.00 WIB.

Total di tahun ini, jumlah hewan kurban yang diamanahkan untuk dilakukan penyembelihan di Masjid Al Akbar sebanyak 26 ekor sapi dan 57 ekor kambing.

"Pemotongannya melibatkan juru sembelih dari 'Juleha' atau juru sembelih halal Pemprov Jatim dan pekerja rumah potong hewan," katanya.

Tahapan penyembelihan terdiri dari transit hewan kurban, pemotongan, pencacahan, pengemasan dan distribusi.

Mengenai distribusi daging, panitia berdasarkan data pengajuan dari kelurahan sekitar masjid dan pengajuan lembaga sosial yang sudah diverifikasi.

"Panitia tidak membagikan daging kurban di masjid, melainkan langsung dikirim ke penerima," tutur Helmy.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini