Dalam skenario ada tiga pasangan capres/cawapres, Prabowo-Puan unggul telak mencapai 43,5 persen, jauh meninggalkan Ganjar-Erick (27,2 persen) dan Anies-Andika (23,0 persen).
"Prabowo-Puan diusung oleh koalisi PDI Perjuangan dan Gerindra, sedangkan Ganjar-Erick mungkin diusung oleh Koalisi Indonesia Bersatu dan Anies-Andika oleh koalisi antara NasDem, PKS, dan Demokrat," kata Vivin.
Berikutnya adalah skenario dua pasangan capres/cawapres, Prabowo-Puan (51,8 persen) juga menang melawan Anies-Andika (33,4 persen). Pada skenario dua pasangan lainnya, Prabowo-Puan (46,2 persen) juga unggul terhadap Ganjar-Airlangga (41,3 persen).
"Di antara empat skenario, Prabowo-Puan memenangi tiga skenario," ucap Vivin.
Baca Juga:Teratas di Survei Pilpres 2024, Ganjar: Aku Tak Ngurusi Brambang Karo Lombok Wae
Menurut Vivin, pasangan Prabowo-Puan sudah digadang-gadang cukup lama setelah Gerindra bergabung dalam pemerintahan Jokowi periode kedua.
Sebelumnya, PDI Perjuangan dan Gerindra pernah bekerja sama ketika masih menjadi oposisi pada masa pemerintahan SBY, serta pada Pilkada DKI Jakarta 2012 yang mengusung Jokowi-Ahok.
Di tengah manuver parpol-parpol lain, Vivin menilai PDI Perjuangan tampak bersikap lebih tenang dan tidak mau terpancing untuk menggulirkan nama capres/cawapres maupun koalisi.
Survei Index Research dilakukan pada tanggal 1—7 Juli 2022 terhadap 1.200 orang mewakili semua provinsi. Sampel dipilih secara acak bertingkat (multistage random sampling).
Kemudian sampel diwawancara secara tatap muka dengan penerapan protokol kesehatan. Margin of error survei sebesar ±2,9 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Baca Juga:Survei Charta Politika: Elektabilitas Ganjar Pranowo Unggul di Jateng dan Jatim