SuaraJatim.id - Tiga kasus percobaan pembobolan mesin anjungan tunai mandiri di Sidoarjo pada pertengahan bulan Juli 2022 lalu belum dapat diungkap polisi setempat.
Kasus baru terjadi lagi pada Minggu (31/7/2022) di dekat SPBU Puri Surya Jaya, Gedangan, dan kali ini pelakunya dapat menguras seluruh uang yang ada di dalam ATM.
Penjahat diperkirakan beraksi sekitar jam 03.00 WIB saat lingkungan sedang sepi.
Sebelum beraksi, penjahat menutupi seluruh kamera pengawas di sekitar tempat kejadian perkara.
Baca Juga:4 Tips Agar Terhindar Dari Pembobolan ATM, Pahami Bedanya Phising dan Skimming
Kasus pembobolan mesin ATM itu sekarang sedang dalam penyelidikan anggota Polsek Gedangan.
Kapolsek Gedangan Komisaris Samsul Hadi mengatakan kasus itu baru diketahui saat petugas bank dikirim ke lokasi untuk memperbaiki mesin ATM.
Saat petugas tiba, mesin ATM sudah dalam kondisi rusak. “Bagian bawah mesin ATM tempat penyimpanan uang sudah terbuka dalam kondisi rusak,” kata Samsul Hadi dalam laporan Beritajatim.
Polisi yang mendapatkan laporan pembobolan mesin ATM kemudian melakukan pemeriksaan.
“Dari hasil penyelidikan di TKP, box penyimpanan uang di mesin tersebut dirusak menggunakan sebuah alat mesin. Kemudian setelah agak terbuka, pelaku diduga memasukkan tangannya untuk mengambil uang yang ada di dalamnya,” kata Samsul.
Baca Juga:Detik-detik Satpam Bank BJB Gagalkan Aksi Pembobolan ATM di Rajapolah Tasikmalaya
Sejauh ini belum ada pernyataan dari otoritas bank mengenai kejadian itu.
Di Jawa Timur, kasus mesin ATM yang berada di tempat umum menjadi sasaran kejahatan sudah berulangkali terjadi.
Tapi pada 2021 lalu, salah satu kasus yang terjadi di dekat SPBU Kecamatan Jetis dapat diungkap polisi Ponorogo. Empat pelaku yang beraksi pada Desember 2020 ditangkap.
Polisi setempat menyatakan komplotan itu menggunakan modus mengganjal tempat masuk kartu ATM dan memasang stiker nomor call center untuk menjebak calon korban. “Jadi korban tidak bisa mengambil kartu ATM-nya, karena sudah diganjal sebelumnya,” kata polisi.
Begitu mendapatkan mangsa, pelaku berdatangan seolah-olah ingin mengambil uang dan memberi bantuan kepada calon korban. Mereka menyarankan calon korban untuk menelpon nomor call center yang telah dipasang pelaku tadi.
Petugas call center palsu ketika menerima panggilan korban akan meminta korban menyebutkan password ATM yang terjebak di mesin. Setelah korban meninggalkan mesin ATM, pelaku mengambil kartu ATM yang masih di dalam mesin dan kemudian menguras isinya setelah memasukkan password yang tadi disebutkan korban.