Rasa takut juga membuat tak satu pun warga yang bersedia menjadi saksi. Mereka takut dengan kekuatan kelompok tokoh di Mulyorejo berinisial Sal.
"Puncaknya pada 3 Juli kemarin. Ada salah satu warga Kalibaru mengalami penganiayaan oleh Ali Usman. Polsek Sempolan menangkap dan memproses Ali Usman secara hukum," kata Hery.
Setelah Ali Usman ditangkap, terjadi pembakaran rumah warga Mulyorejo yang diidentifikasi sebagai bagian dari kelompok preman yang melakukan aksi palak dan pencurian. Keberanian warga Kalibaru melakukan pembakaran muncul setelah Ali Usman ditangkap.
"Yang dibakar adalah rumah kelompok Sal. Ada rumah Sal, Ali Usman, Yon, dan beberapa yang lain yang selama ini meresahkan warga dengan menarik pungutan segala macam," kata Hery.
Baca Juga:Polres Jember Terus Buru Pelaku Pembakaran Rumah Warga Mulyorejo Jember
Hery memaparkan modus Sal dan kawan-kawan dalam memeras warga Kalibaru yang menjadi petani kopi di Mulyorejo. Mereka mendatangi warga menawarkan jasa keamanan. Saat warga menolak, kopinya akan diambil, dicuri kopinya.
Pencurian ini sangat memungkinkan karena kondisi geografis Mulyorejo yang susah dicapai dengan kendaraan bermotor. Usai panen, biasanya warga tidak serta merta membawa semua hasil panennya. Para petani Kalibaru biasanya akan membawa sebagian dan sebagian sisanya ditinggalkan di kebun.
Karung-karung berisi kopi yang ditinggalkan di kebun inilah yang kemudian dicuri oleh Sal dan kawan-kawan. Setelah diambil, nanti ditawarkan lagi.
"Akhirnya mau tidak mau, warga di Kalibaru yang punya lahan di Mulyorejo memberikan biaya keamanan kepada kelompok Sal. Per minggu besaran biaya pengamanan ini bisa mencapai Rp 2-7 juta, tergantung luas lahan yang bersangkutan," kata Hery.
Ternyata bukan hanya warga Kalibaru yang menjadi korban Sal dan kawan-kawan. Kondisi serupa juga menimpa warga Mulyorejo yang punya lahan di sana. Jadi sebenarnya pembakaran-pembakaran yang terjadi tersebut juga sudah atas restu warga Mulyorejo yang selama ini terancam dengan keberadaan kelompok Sal.
Baca Juga:5 Fakta Penyerangan Warga Mulyorejo Jember oleh Warga Kalibaru Banyuwangi
"Jadi keberadaan kelompok Sal di Mulyorejo ini sudah lama sekali dan mengakar kuat di masyarakat. Karena sulitnya akses jalan dan masalah kepemilikan lahan yang tidak ditindaklanjuti cepat. Masyarakat enggan memberikan informasi (kepada polisi), karena takut," kata Hery.