Jurnalis-jurnalis Kawakan yang Membuktikan Diri Tetap Produktif

Para jurnalis yang menamakan diri Wartawan Usia Emas itu akan menerbitkan buku Antologi Puisi bertajuk Kucinta Negeri Kutulis Puisi.

Siswanto
Kamis, 08 September 2022 | 11:27 WIB
Jurnalis-jurnalis Kawakan yang Membuktikan Diri Tetap Produktif
Anggota Wartawan Usia Emas [Beritajatim]

Mantan Redaktur Seni Budaya Harian Surabaya Post dan Pimpinan Redaksi Arek TV Surabaya. Pria kelahiran Banjarnegara tahun 1958 ini punya segudang pengalaman bidang media. Pernah bekerja di Balai Produksi Media Televisi (BPM TV) Depdikbud, dan sempat menjadi Staf Khusus Diskominfo Jatim dan ikut merintis pembentukan Jatim Newsroom serta Newsroom BIP Jakarta.

H. Karyanto

Karir jurnalistiknya dimulai sebagai koresponden Harian Pos Kota di Surabaya saat masih kuliah di Akademi Wartawan Surabaya. Kemudian berlanjut ke Harian Surya, redaktur majalah in house Bank Jatim, majalah Warta BUMD Pemprov Jatim, dan kini mengelola media online arekmemo.com. Beberapa karya sastranya terbit di harian Surabaya Post dan Harian Terbit.

Kris Maryono

Baca Juga:Ulasan Buku Siti Surabaya dan Kisah Para Pendatang, Bukan Puisi Maki-makian

Pria kelahiran Malang tahun 1959 ini pensiunan Reporter RRI Surabaya, dan sangat aktif dalam kegiatan seni budaya. Pernah menjadi pengurus Dewan Kesenian Sidoarjo periode 2011-2016, pembina grup lawak Galajapo, pembina Komunitas Perupa Delta dan Komunitas Wanita Pelukis Sidoarjo. Kris adalah penggagas utama buku antologi puisi ini dan ketua koordinator Warumas.

Rokim Dakas

Rekam jejaknya di dunia jurnalistik tercatat pernah bekerja di berbagai media. Mulai dari harian Radar Kota, Surabaya Post, Majalah Liberty, tabloid Nyata, harian Bhirawa, tabloid Cempaka, majalah Kirana, dsb. Selain profesi jurnalis, pria kelahiran 1953 ini juga dikenal sebagai sutradara dan aktor teater Bengkel Muda Surabaya.

Sasetya Wilutama

Alumni Akademi Wartawan Surabaya (kini Stikosa AWS) ini memulai karir sebagai wartawan di majalah berbahasa jawa Penyebar Semangat di Surabaya selama 10 tahun. Kemudian bergabung di SCTV Jakarta selama 19 tahun, berlanjut ke beberapa TV lokal di Surabaya, Bojonegoro dan Jakarta. Karya cerpen dan skenario sinetronnya tersebar di berbagai media, antara lain : Kompas, Jawa Pos, Surabaya Post, Horison, Gadis, Kartini, SCTV, TVRI, Indosiar dsb. Kini pria kelahiran Surabaya tahun 1963 itu pulang kampung dan bekerja di almamaternya sebagai tim Humas sambil terus menekuni hobby lamanya : menulis, baik dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Jawa.

Baca Juga:5 Langkah Sederhana Membuat Buku Antologi Puisi

Toto Sonata

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini