Cerita Mantan Santri soal Perlakuan di Ponpes Gontor, Pelanggar Aturan Diganjar Hukuman Fisik

Seorang mantan santri Gontor membongkar bagaimana kekerasan menjadi makanan sehari-hari para santri.

Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Jum'at, 09 September 2022 | 10:57 WIB
Cerita Mantan Santri soal Perlakuan di Ponpes Gontor, Pelanggar Aturan Diganjar Hukuman Fisik
Pondok Modern Darussalam Gontor atau Ponpes Gontor. [Instagram/@pondok.modern.gontor]

SuaraJatim.id - Kasus kematian salah seorang santri Pondok Modern Darussalam Gontor (Ponpes Gontor) di Ponorogo, Jawa Timur membongkar bagaimana tindakan kekerasan di sekolah pendidikan agama tersebut.

Seorang mengaku sebagai mantan santri Gontor membongkar bagaimana aksi kekerasan terjadi ponpes tersebut. Pengalamannya dibeberkan melalui akun Twitter @FadhilFirdausi dalam sebuah utas.

Awalnya ia me-retweet salah satu akun yang mengunggah sebuah artikel soal alasan kenapa Gontor tidak membawa pelaku ke ranah hukum.

"waktu mondok di sini semua santri didoktrin kayak gini: "sesuatu yang tidak membuatmu mati akan membuatmu semakin kuat". Haha gila gak tuh batasnya mati. Dan sekarang pas udah ada yang mati tanggung jawabnya gaada bahkan ditutup tutupi," cuitnya.

Baca Juga:Keperluan Proses Penyelidikan, Polisi Bawa Sejumlah Pakaian Milik Santri Gontor yang Meninggal

Ia lantas menceritakan pengalamannya saat menjadi santri di sana.

"Aku inget banget pas pertama kali nyampe di sana sebagai calon santri, langsung kerasa ketidakmanusiawiannya. Itu masih calon santri, yang masih dikalem-kalemin," ujarnya.

Saat menjadi calon santri, ia kemana mana disuruh lari sambil digiring oleh ustadz pengurus menggunakan motor. "Benar-benar kayak bebek digiring ke sawah," imbuhnya.

Pada tahun pertama saat masih menjadi anak baru, ia merasa masih mendapat perlakuan yang biasa. Ia biasa dihukum oleh pengurus rayon kelas 5. Meskipun begitu, perlakuan yang diterima sudah terbilang sadis.

Menurut penuturannya, setiap malam ada kegiatan mahkamah. 

Baca Juga:Sesalkan Kasus Tewasnya Santri, MUI Berharap Pimpinan Ponpes Gontor Bisa Selesaikan Kasus dengan Keluarga

Mahkamah merupakan hukuman untuk orang-orang yang melanggar aturan pondok pada hari itu. 

"Hukumannya ngapain? Disuruh masuk satu kamar, terus disuruh push up, sit up, kayang kuda-kuda macam-macam. Keluar pasti keringetan," jelasnya.

Namun, hukuman bisa lebih parah jika yang menghukum sedang bad mood (suasana hati yang buruk). Santri bisa dipukul menggunakan tongkat besi, rantai, kabel tebal, dan lain sebagainya.

"Karena benda-benda itu aku sering banget ga bisa jalan. Selalu biru-biru kakiku," akunya.

Selain itu, di sana juga ada evaluasi setiap hari Jumat untuk anak baru. Satu gedung asrama dimasukkan ke satu ruangan, disuruh desak-desakan. Lalu dievaluasi kesalahan-kesalahan selama satu minggu. 

"Yang kena masalah ya disuruh maju, terus dihajar. Yep, dihajar beneran," jelasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak