Peringatan Dini BMKG Juanda, 21 Daerah di Jatim Bakal Diguyur Hujan Lebat Disertai Angin dan Petir

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika ( BMKG ) Juanda memperingatkan cuaca kurang bersahabat akhir pekan besok, Minggu (02/10/2022).

Muhammad Taufiq
Sabtu, 01 Oktober 2022 | 17:20 WIB
Peringatan Dini BMKG Juanda, 21 Daerah di Jatim Bakal Diguyur Hujan Lebat Disertai Angin dan Petir
Ilustrasi petir. (Shutterstock)

Wilayah Surabaya, Nganjuk, Ponorogo, Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Kab. Blitar, Kota Blitar dan Jember.

Menurut prakiraan BMKG Jawa Timur, kebanyakan pada pagi hari cuacanya cerah dan berawan, namun siangnya hujan deras disertai petir serentak akan terjadi di 21 daerah tk II.

Suhu terendah 17°C di Kota Batu, dan tertinggi 34°C di Madiun dan Surabaya. Kelembapan udara antara 50% hingga 100%.

Kepala Bidang Analisis Variabilitas Iklim Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Indra Gustari memberikan sejumlah tips aman untuk menghindari petir dikala hujan:

Baca Juga:Gempa Taput, BMKG Imbau Masyarakat Tidak Dekati Lereng dan Perbukitan

  1. Segeralah masuk ke dalam ruangan atau mobil jika anda sedang berada di luar ruangan dan mendengar guntur.
  2. Jika anda berada di kolam renang, segeralah naik dan menjauh, karena petir bisa menghantarkan energi ke air.
  3. Jangan berlindung di bawah pohon, karena pohon yang tersambar petir energinya dapat merambat ke tubuh.
  4. 4. Jauhi tiang listrik, menara, atau sesuatu yang tinggi yang mudah tersambar petir.
  5. Jangan berada di sawah, atau tanah lapang, karena petir melepaskan muatan listrik dari awan dan akan mencari lintasan terpendek.
  6. Jika anda sedang mengendarai motor, segeralah berhenti dan mencari tempat untuk berlindung.
  7. Jika anda sedang berteduh di luar ruangan, atur jarak 3-5 meter dengan orang lain agar terhindar dari lontaran energi saat ada petir.

Meski demikian dari BMKG Jawa Timur maritim Jawa Timur tidak ada peringatan dini tentang tinggi gelombang di perairan Jawa Timur.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini