Saat aparat memukul mundur supporter di sisi selatan itu lah, supporter dari sisi utara gantian menyerang ke arah aparat. Alhasil, kondisi di lapangan menjadi semakin tidak kondusif.
Aparat pun akhirnya melontarkan tembakan gas air mata ke arah supporter yang ada di lapangan.
"Silih berganti supporter menyerang aparat dari sisi selatan dan utara. Yang ahirnya, selain hujan lemparan benda dari sisi tribun, di dalam lapangan juga terjadi aksi tembak-tembakan gas air mata ke arah supporter," tulisnya.
Menurutnya, puluhan gas air mata sudah ditembakkan ke arah supporter. Bahkan, di setiap sudut lapangan juha telah dikelilingi gas air mata.
Baca Juga:Buntut Tragedi Stadion Kanjuruhan, Jokowi Minta Liga 1 Dihentikan
"Ada juga yang langsung di tembakkan ke arah tribun penonton, yaitu di tribun 10," lanjutnya.
Para supporter yang panik karena gas air mata, menjadi semakin ricuh di atas tribun. Mereka pun berlarian mencari pintu keluar. Namun sayangnya saat itu pintu keluar sudah penuh sesak karena para supporter panik terkena gas air mata.
"Banyak ibu-ibu wanita-wanita orang tua dan anak anak kecil yang terlihat sesak gak berdaya, gak kuat ikut berjubel untuk keluar dari stadion. Terlihat mereka sesak karena terkena gas air mata. Seluruh pintu keluar penuh dan terjadi macet," jelasnya.
Dalam pengamatannya, di luar stadion sudah banyak supporter yang terkapar dan pingsan karena efek terjebak di dalam stadion yang penuh gas air mata.
Sekitar pukul 22.30 WIB, lanjutnya, juga masih banyak insiden pelemparan batu ke arah mobil aparat.
Baca Juga:Perintah Jokowi, Kapolri Investigasi Total Tragedi Sepak Bola di Kanjuruhan
Selain itu juga kembali terjadi beberapa tembakan gas air mata di luar stadion. Lebih tepatnya disekitar tribun 2 Stadion Kanjuruhan.