SuaraJatim.id - Di Jepang ada Hutan Aokigahara. Hutan lokasi bunuh diri orang-orang negeri Sakura itu. Ratusan orang memilih mengakhiri hidup di sana. Pemerintah sampai mengawasi dengan ketat keluar masuk orang di hutan.
Kasus bunuh di Jepang memang tinggi. Tidak seperti di Indonesia, apalagi Surabaya. Namun faktanya, ada satu lokasi di Kota Pahlawan yang ternyata memiliki catatan sebagai tempat bunuh diri paling sering, yaitu Tunjungan Plaza Surabaya (TP).
Di balik megahnya mall yang menjadi salah satu ikon Kota Surabaya itu, ternyata TP menyimpan banyak cerita kasus bunuh diri. Dalam kurun waktu enam tahun terkahir ini misalnya (2017-2022), tercatat sudah lima orang bunuh diri di sana.
Pada tahun 2017, seorang pria yang tidak diketahui identitasnya nekat loncat dari lantai 5 sekitar pukul 21.00 WIB. Ia ditemukan dengan kondisi mengenaskan, kepala pria ini luka parah, kaki kanan, pinggul hingga tangan patah.
Baca Juga:Gadis Pengunjung TP 1 Diduga Bunuh Diri Loncat Dari Parkiran Lantai 3A
Setahun kemudian, tepatnya 11 April 2018, Michael Mulyuno seorang dokter lulusan dari salah satu kampus negeri di Surabaya ditemukan tergeletak tengkurap setelah terjun bebas dari lantai 8 TP6 Surabaya. Korban mengenakan baju bermotif batik berwarna putih biru dengan bawahan celana berwarna krem.
Tujuh bulan kemudian, 29 November 2018, Rafif Misbahuddin (22) memilih mengakhiri hidupnya dengan loncat dari parkiran apartemen Peak Residence Tunjungan Plaza (TP) 5 Surabaya, sebelum wisuda.
Lalu, 8 Maret 2021, ED pria paruh baya warga Tulungagung meloncat dari lantai 2 dan meninggal. Kasus terakhir adalah seorang perempuan 24 tahun berinisial ADR. Warga Keputran itu nekat melompat dari lantai 3 parkiran Tunjungan Plaza Mall, Jumat (14/10/2022) sekitar pukul 22.15 WIB.
Mayatnya ditemukan dalam posisi tengkurap di lorong arah parkiran TP3 atau Tunjungan Plaza 3. Peristiwa ini diketahui oleh pedagang sekitar yang berjualan di samping persis tembok Mall jalan Kaliasin. Beberapa pedagang mendengar suara benda terjatuh yang cukup keras.
Karena curiga, mereka menghubungi pihak keamanan untuk melihat keadaan. "Yang menemukan pertama Affandi, Satpam di sini. Karena menerima laporan dari pedagang sekitar," kata Salah satu petugas BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kota Surabaya.
Baca Juga:Pemkot Surabaya Geber Pengerjaan Saluran di Berbagai Penjuru Kota
Mendapati ada mayat, petugas keamanan panik. Bahkan, mereka sempat bersitegang dengan awak media yang datang dengan meminta tidak mengambil gambar walaupun hanya dari gerbang.
- 1
- 2