SuaraJatim.id - Banjir parah yang melanda Kabupaten Trenggalek Jawa Timur ( Jatim ) kemarin menelan satu korban jiwa. Korban seorang nenek-nenek bernama Suyati (70).
Suyati merupakan warga Desa Ngadisoko Kecamatan Durenan. Ia ditemukan meninggal dunia di dalam rumahnya. Diduga Ia mati dalam keadaan kedinginan karena air masuk dan merendam rumahnya.
Sebelumnya, banjir parah ini menerjang Trenggalek setelah hujan lebat mengguyur kawasan itu selama beberapa hari. Banjir merendam permukiman warga di tengah kota, merendam fasilitas umum Rumah Sakit dan jalan-jalan nasional.
Akibat banjir ini ratusan orang mengungsi, menyebabkan kerusakan jalan, dan rusaknya lahan pertanian. Bahkan dalam sehari akses jalan nasional sempat lumpuh sebab terendam banjir dengan ketinggian hingga satu meter lebih.
Baca Juga:Video Kerusakan Jalan Bendorejo-Rejowinangun Trenggalek Usai Banjir Parah Kemarin
Terkait tewasnya Suyati, keluarga korban sebenarnya mengaku sudah berusaha menjaga saat air masuk ke rumah mereka. Tetapi nyawa Sayuti tidak tertolong akibat kedinginan.
Dikutip dari beritajatim.com jejaring media suara.com, anak Suyati bernama Safrodin menjelaskan, peristiwa memilukan itu terjadi saat air banjir masuk ke dalam rumah mereka.
"Sebelum banjir, karena cuaca mendung terus sehingga ayah saya kedingingan sejak dua hari karena tidak ada sinar matahari," kata Safrodin, pada Rabu (19/10/2022).
Banjir mulai masuk rumahnya, pada Selasa (18/10/2022) sekitar pukul 22.00 WIB. Semakin lama air masuk rumah semakin tinggi. Oleh Saifodin ayahnya berusaha dipindah ke tempat yang lebih tinggi supaya aman. “Saat air masuk lebih besar, ayah saya sempat di pindahkan ke tempat lebih tinggi,” tambahnya.
Selama 3,5 jam, ia dan keluarga terus menjaga agar Sayuti tetap aman. “Sekitar pukul 01.30 WIB, ayah saya sudah tak merespons saat diajak bicara. Saat itu, kondisi ketinggian air di rumah kira-kira 70 sentimeter,” kisahnya.
Baca Juga:Banyak Warga Terjebak! Banjir Melanda Sejumlah Kecamatan di Trenggalek
Kabar meninggalnya Sayuti kemudian diteruskan ke petugas kebencanaan. Selanjutnya korban beserta keluarganya di evakuasi oleh petugas gabungan.