SuaraJatim.id - Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) memutuskan bakal mempercepat pelaksanaan Kongres Luar Biasa (KLB). Ini diumumkan oleh Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan alias Iwan Bule.
Rencana KLB ini diambil setelah menggelar rapat darurat Exco di Kantor PSSI, Jakarta, Jumat malam (28/10/2022). Adapun alasan PSSI untuk mempercepat KLB, yang normalnya akan digelar pada November 2023, adalah demi mencegah perpecahan di kalangan anggotanya.
"Tahapan Kongres Luar Biasa akan kami mulai dari berkirim surat pemberitahuan kepada FIFA berisi usulan kongres," kata Iwan Bule sebelumnya.
Seharusnya, kata Iriawan, berdasarkan Statuta PSSI, KLB digelar jika ada permintaan tertulis dari 50 persen atau 2/3 dari jumlah total anggota PSSI. Lalu, KLB akan dilaksanakan tiga bulan setelah PSSI menerima permohonan tersebut.
Baca Juga:Sorotan Kemarin, Presiden Arema FC Mundur sampai Mahfud MD Dukung KLB PSSI
Rencana percepatan KLB ini rupanya didukung sejumlah klub Indonesia. Salah satunya Arema FC. Manajemen klub Singo Edan menyatakan mendukung langkah PSSI mempercepat KLB.
Manajemen Arema FC sendiri sudah mendapatkan surat resmi dari PSSI bernomor 4449/UDN/2853/X-2022 pada 29 Oktober 2022. Dalam surat tersebut, disebutkan bahwa sebelum KLB digelar penetapan Komite Pemilihan dan komite Banding pemilihan.
Selanjutnya, komite pemilihan terpilih akan menyusun tahapan menuju kongres luar biasa pemilihan. Arema FC menilai bahwa percepatan KLB merupakan bentuk dari percepatan transformasi untuk menentukan roadmap sepak bola Indonesia kedepan.
"Kita setuju mengikuti alur dan arahan yang mengatur tentang KLB," kata Komisaris Arema FC, Tatang Dwi Arifianto, Minggu, 30 Oktober 2022.
Kemudian Persis Solo. Mereka menyatakan siap mendukung klub Jawa Tengah itu yang berencana mendorong pelaksanaan Kongres Luar Biasa (KLB) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) demi perbaikan sepak bola Indonesia.
"Pasoepati siap mendukung rencana Direktur Utama Tim Persis Solo, Kaesang Pangareb, dan Presiden Persebaya Surabaya, Azrul Ananda, yang menggalang dukungan untuk KLB PSSI demi sepak bola nasional," kata Presiden Pasoepati, Maryadi, di Solo, Selasa.
Dukungan itu disuarakan Pasoepati agar persepakbolaan Indonesia menjadi lebih baik pada masa mendatang.
Selain itu, Pasoepati juga telah mendesak Asosiasi Kota (Askot) PSSI Surakarta untuk mendorong Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Jateng selaku pemilik hak voters untuk turut mendesak terselenggaranya KLB.
"Tuntutan suporter kepada Ketua Askot PSSI Surakarta hanya satu, agar adanya perbaikan tata kelola sepak bola di Indonesia," katanya.
Sebelumnya Direktur Utama Persis Solo Kaesang Pangareb, Presiden Persebaya Azrul Ananda, dan Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka mengadakan pertemuan konsolidasi tentang perbaikan persepakbolaan Indonesia ke depan di Kantor Balai Kota Surakarta.
Menurut pemilik Persebaya Azrul Ananda pihaknya bertemu pemilik tim Persis membicarakan soal KLB PSSI dengan tujuan untuk sepak bola Indonesia lebih baik ke depan.
Azrul mengatakan di luar kejadian Tragedi Kanjuruhan Malang pada 1 Oktober 2022, pihaknya membahas seperti apa ke depan sebagai bukti kepedulian klub terhadap sepak bola Indonesia.
Menurut Azrul sebagai sesama tim peserta Liga 1, Persebaya dan Persis harus memikirkan ke depan nasib klub serta perbaikan kompetisi sepak bola di Indonesia
Direktur Utama Persis Kaesang Pangarep menginginkan adanya perubahan sepakbola Indonesia. Dia juga menyinggung penghentian Liga 1 sampai batas waktu yang tidak ditentukan.
"Kami mau perubahan sepak bola lebih baik. Sekarang klub sudah pada teriak-teriak, terutama klub Liga 3," kata Kaesang.
Ia mengaku telah menggalang dukungan pada klub Liga 1, yakni Persebaya, Bali United, Barito Putra, dan RANS Nusantara untuk KLB PSSI.
Kemduian PSIS Semarang juga mengatakan KLB PSSI harus sesuai dengan statuta jika memang mesti digelar. Ia menghargai sikap dari para pemilik klub lainnya.
Menurut dia, statuta PSSI menjelaskan bahwa KLB bisa dilakukan jika ada usulan dari 50 persen anggota PSSI atau dua per tiga delegasi yang mewakili PSSI.
Yoyok sendiri lebih mendorong PT Liga Indonesia Baru (LIB) segera menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) untuk keberlangsungan kompetisi.