Aktifnya fenomena MJO (Madden Julian Oscillation), serta suhu muka laut di perairan Jawa Timur masih hangat dengan anomali antara kurang lebih 0.5 sampai dengan 2.5 derajat Celsius sehingga suplai uap air akan semakin banyak di atmosfer.
Kondisi tersebut mempengaruhi pembentukan awan awan cumulonimbus yang semakin intens dan dapat mengakibatkan cuaca ekstrem seperti hujan lebat, angin kencang, puting beliung dan hujan es.
"Dan berdasarkan perkiraan ini, daerah potensial yang terdampak angin kencang dan puting beliung adalah di daerah pesisir," katanya.
Kalaksa BPBD Pemkab Pamekasan Amin Jabir lebih lanjut menjelaskan, sejumlah wilayah yang patut diwaspadai memiliki potensi cuaca ekstrem yang dapat mengakibatkan bencana hidrometeorologi di antaranya, Gresik, Lamongan, Tuban, Bojonegoro, Kab. dan Kota Mojokerto, Sidoarjo, Surabaya, Jombang, Nganjuk, Kabupaten dan Kota Madiun, Magetan, Ngawi, Ponorogo, dan Kabupaten Kediri.
Baca Juga:Guru SMK Sampang Terduga Pelaku Pelecehan Seksual Pada Muridnya Dinonaktifkan
Selain itu, Kabupaten dan Kota Blitar, Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Batu, Kabupaten dan Kota Malang, Kabupaten dan Kota Pasuruan, Kabupaten Probolinggo, Lumajang, Jember, Banyuwangi, Bangkalan, Pamekasan, Sampang dan Kabupaten Sumenep.
Jenis bencana hidrometeorologi yang dimaksud yakni genangan, banjir, banjir bandang, angin kencang, puting beliung, hujan es maupun tanah longsor untuk wilayah dataran tinggi.
"BPBD Pamekasan telah menyampaikan sosialisasi tentang prakiraan dari BMKG kepada masyarakat dan telah membentuk posko koordinasi penanggulangan bencana," katanya. ANTARA