SuaraJatim.id - Sebelumnya Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meramalkan cuaca ekstrem bakal melanda Jawa Timur dalam beberapa hari ke depan.
Hujan disertai angin kencang masih bakal melanda sejumlah daerah. Seperti kemarin misalnya, angin kencang menerjang Blitar, Jombang dan sejumlah daerah lain.
Sore kemarin, hujan deras dengan intensitas cukup lama terjadi di Surabaya Raya. Lalu angin kencang juga memporak porandakan permukiman warga di Pasuruan dan Probolinggo.
Cuaca ekstrem seperti ini masih akan terjadi hingga beberapa waktu ke depan. Bicara cuaca ekstrem ini, BMKG menyebutkan kalau sampai saat ini bibit siklon tropis 94S masih belum menjauh dari Indonesia.
Baca Juga:Para Penyintas Tragedi Kanjuruhan ke Bareskrim Polri Besok, Laporkan Kapolda Jatim hingga Ketua PSSI
Menurut badan otoritas cuaca itu, siklon ini masih terpantau di sekitar Samudera Hindia sebelah barat daya Lampung.
BMKG melalui akun @infoBMKG di Jakarta, Jumat dini hari, mengunggah data 11 provinsi terbaru yang berpotensi terdampak hujan intensitas sedang hingga lebat.
Yakni Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta dan Jawa Timur.
Kecepatan angin maksimum diperkirakan mencapai 30 knot dan tekanan udara minimum 1.000 milibar (mb) bergerak ke arah tenggara.
BMKG memprediksi bibit siklon tropis 94S tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan dalam kategori sedang, berdasarkan hasil analisis per Kamis (17/11/2022) pukul 19.00 WIB.
Baca Juga:Ditangkap, Tersangka Baru Video Tak Senonoh "Kebaya Merah", Profesi Tak Sesuai KTP
Selain hujan intensitas sedang hingga lebat, dampak lainnya, yakni angin kencang juga berpotensi terjadi di Samudera Hindia barat Kepulauan Mentawai hingga Lampung, perairan Pulau Enggano-Bengkulu, perairan barat Lampung, Selat Sunda dan Perairan Banten.
Bibit siklon tropis 94S juga memicu gelombang laut tinggi berkisar 1,25-2,5 meter berpotensi terjadi di perairan barat Aceh hingga Kepulauan Nias, Selat Sunda bagian Utara dan Teluk Lampung.
Kemudian, gelombang tinggi 2,5-4 meter berpotensi terjadi di perairan barat Kepulauan Mentawai, perairan barat Lampung, perairan Pulau Enggano Bengkulu, Samudera Hindia bagian barat Kepulauan Mentawai hingga Bengkulu, Selat Sunda bagian barat dan selatan.
Kemudian perairan Selatan Banten hingga Jawa Barat, Samudera Hindia Jawa Barat hingga Jawa Tengah.
Untuk gelombang lebih tinggi kisaran 4-6 meter berpotensi terjadi di Samudera Hindia barat Lampung dan Samudera Hindia selatan Banten. ANTARA