Rofik mengalami pemukulan di bagian kepala sebelah telinga, rahang, bahu, sikut dan rusuk berkali kali. Bahkan dirinya juga sempat dipukul kursi.
"Yang sakit itu di telinga saya," ucap reporter berambut gondrong tersebut.
Aksi pengeroyokan oleh belasan preman itu sempat didokumentasikan fotografer Antara, Didik yang juga ada di TKP. Namun, para pelaku menghalangi Didik. "Mas Didik sempat dikepruk helm," kata Rofik.
Beberapa saat kemudian, wartawan lain, Angga, Firman dan Ali pun datang untuk membantu melerai aksi tersebut. Namun, mereka turut menjadi korban pemukulan.
Baca Juga:Proliga Seri Palembang, BNI 46 Amankan Kemenangan Kedua Kontra Surabaya BIN Samator 3-1
"Mereka melerai, tapi saya lihat ada yang kena pukul," tutur dia.
Mereka pun meminta lima wartawan ini pergi. Bahkan, mereka menahan dua motor milik reporter.
Atas kejadian ini, lima wartawan ini kemudian melaporkan ke SPKT Polrestabes Surabaya. "Kalau diperlukan visum saya akan visum," terang Rofik.
Kontributor : Dimas Angga Perkasa
Baca Juga:Happy Asmara Murka, Dibilang Warganet Sakit Hanya Cari Simpati dan Drama