"Peningkatan pertumbuhan IPM Jatim tahun 2022, nyatanya juga dipengaruhi oleh meningkatnya indikator pembentuk, yakni indeks kesehatan, indeks pendidikan dan indeks pengeluaran per kapita per tahun yang disesuaikan," terangnya.
Lebih jauh dijelaskan Khofifah, untuk IKU Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) BPS Jatim menyebutkan angka TPT Jatim tahun 2022 mencapai 5,49 persen, atau turun 0,23 persen dibandingkan dengan tahun 2021. Disamping itu, secara nasional, TPT Jatim konsisten lebih rendah dibandingkan TPT Nasional tahun 2022 sebesar 5,86 persen.
"Kondisi ketenagakerjaan yang membaik ini juga didukung oleh TPT SMK yang mengalami penurunan signifikan menjadi 6,7 persen dan tidak lagi menjadi TPT tertinggi menurut tingkat pendidikan," ungkap Gubernur yang juga mantan Mensos RI tersebut.
Selanjutnya untuk IKU Indeks Reformasi tahun 2022, untuk pertama kalinya Pemprov Jatim meraih Predikat A (Sangat Baik) dengan nilai 80,11, setelah 5 tahun berturut-turut sebelumya memperoleh predikat BB (Baik). Raihan indeks ini juga telah mampu melebih target yang telah ditetapkan pada RKPD Tahun 2022 yaitu di rentang nilai 77,76 – 78,71.
Baca Juga:Gubernur Khofifah Dorong Keberadaan Desa Mandiri lebih Banyak dan Makin Produktif
"Peningkatan ini mencerminkan birokrasi pemerintahan Jawa Timur semakin profesional, berkarakter, berintegrasi, berkinerja tinggi, bebas dan bersih KKN, mampu melayani publik, netral, sejahtera, berdedikasi, dan memegang teguh nilai-nilai dasar dan kode etik aparatur negara," urainya.
Sementara untuk penilaian Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), berdasarkan data Kemen PAN-RB RI juga menunjukkan peningkatan setiap tahunnya, bahkan Jatim mampu mempertahankan Predikat A selama sembilan tahun berturut-turut, dari tahun 2014 hingga 2022.
IKU Indeks Kesalehan Sosial, dijelaskan Khofifah juga mengalami peningkatan. Pada tahun 2018 sebesar 62.52 dan pada tahun 2022 menjadi 72.03, naik 5.7 poin dari tahun 2021 menjadi 66.33. Capaian ini melebihi target dari RKPD tahun 2022 pada rentang 66.38-69.1.
Sama halnya dengan IKU Indeks Kualitas Lingkungan Hidup, Khofifah menjelaskan, bahwa perkembangan IKU IKLH pada kurun lima tahun cenderung meningkat dan berada dalam kategori sedang. Capaian IKLH tertinggi di Pulau Jawa melampaui Jateng sebesar 66.70, DIY sebesar 65.95, Jabar 64.03 dan DKI Jakarta sebesar 54.57.

Beranjak di IKU kesebelas, yaitu Indeks Risiko Bencana, tercatat terus menurun setiap tahunnya hingga tahun 2022 menjadi 108,69 turun 8,57 poin dari tahun 2021 yang sebesar 117,26 dan masuk di kelas sedang. Capaian ini selain mampu memenuhi target RKPD Tahun 2022 di rentang 117,26 - 116,26, sekaligus lebih baik dari Indeks Resiko Bencana Nasional di angka 135,56.
Baca Juga:Gerakan Wakaf Indonesia Diluncurkan, Gubernur Khofifah Dukung Penuh untuk Turunkan Kemiskinan
"Penurunan Indeks Risiko Bencana dari tahun ke tahun menandakan bahwa Pemprov Jatim semakin serius dalam menanggulangi bencana," ucap Khofifah.
"Keseriusan ini juga sejalan dengan upaya perubahan paradigma penanggulangan bencana di tingkat global, yaitu dari upaya responsif saat terjadinya bencana, ke upaya preventif yang lebih menitikberatkan pencegahan dan pengelolaan risiko bencana," lanjutnya.
Selain 11 IKU yang menunjukkan capaian gemilang, dari sisi pendapatan daerah, Pemprov Jatim berhasil merealisasikan pendapatan daerah 2022 sebesar Rp31,90 triliun atau mencapai 107,92 persen. Angka ini melampaui dari target yang ditetapkan sebesar Rp29,56 triliun.
"Jika dilihat dari persentase capaian maka pendapatan daerah TA 2022 meningkat dari tahun lalu, dengan persentase capaian pendapatan daerah sebesar 103,98 persen. Secara keseluruhan, capaian realisasi komponen PAD tahun 2022 berhasil melampaui capaian tahun 2021," urainya.
Di sisi pembelanjaan, Khofifah juga menyebut Perubahan APBD Provinsi Jawa Timur TA 2022, belanja daerah yang direncanakan sebesar Rp33,60 triliun tercatat mampu direalisasikan sebesar Rp31,50 triliun atau sekitar 93,76 persen. Capaian ini juga berhasil melampaui capaian tahun sebelumnya sebesar 92,44 persen.
Menurut Khofifah, kesembilan program dalam Nawa Bhakti Satya, yakni Jatim Sejahtera, Jatim Kerja, Jatim Cerdas dan Sehat, Jatim Akses, Jatim Berkah, Jatim Agro, Jatim Berdaya, Jatim Amanah dan Jatim Harmoni, harus dipahami, dimaknai dan dijalankan oleh seluruh aparat di jajaran Pemprov Jatim.