Cari Korban Gay, Komplotan Pemeras di Kawasan Elit Surabaya Ditangkap Polisi

Komplotan pemeras di kawasan elite Surabaya punya penyimpangan seksual yang cukup aneh. Mereka mencari korbannya yang gay.

Baehaqi Almutoif
Rabu, 12 Juli 2023 | 20:55 WIB
Cari Korban Gay, Komplotan Pemeras di Kawasan Elit Surabaya Ditangkap Polisi
Komplotan yang menyasar gay sebagai korban pemerasan. [Istimewa]

SuaraJatim.id - Komplotan pemeras di kawasan elite Surabaya diringkus Tim Anti Bandit Polsek Lakarsantri. Para pelaku ini menyasar para korban yang merupakan gay.

Kapolsek Lakarsantri, Kompol Hakim mengatakan, tiga orang yang ditangkap, yakni inisial KV (31) asal Kediri, NDP (31) dan OM (35), warga Surabaya.

Ketiganya ditangkap saat melakukan aksinya di kawasan Citraland, Surabaya. Korbannya berhasil keluar dari mobil dan berteriak minta tolong.

"Bermula saat tiga pelaku berniat mengeksekusi korbannya di dalam mobil. Korban lalu berteriak maling dan lompat melalui jendela mobil," ujar Hakim, Rabu (12/7/2023).

Baca Juga:4 Polisi Pemeras Transpuan Disanksi Demosi, LBH Medan Kritik Kapolda Sumut Hanya Lip Service

Teriakan korban tersebut memancing warga untuk menangkap para pelaku yang kabur. Pelaku berhasil diadang dan ditangkap oleh warga.

"Pemerasan gagal dan pelaku yang saat itu kabur melintasi SPBU Citraland dihadang warga. Mobil pelaku kena amuk massa hingga rusak parah," jelasnya.

Pihaknya yang mendapat laporan kemudian mendatangi lokasi. Dari hasil penggeledahan ditemukan sebuah senjata tajam jenis celurit yang digunakan pelaku menjalankan aksinya.

Sementara itu, tersangka KV mengaku mencari sasaran korban melalui media sosial. Targetnya ialah para pria penyuka sesama jenis alias gay.

Setelah mengenal korban, mereka kemudian mengajak bertemu di sebuah tempat untuk berkencan. Ketika korban sudah masuk jebakan, para pelaku meminta uang kepada korban sebagai ganti tutup mulut agar status gay korban tidak disebarkan.

Baca Juga:Jelang Kontra PSIS Semarang, Pelatih Persebaya Surabaya Aji Santoso Soroti Statistik Dusan Stevanovic

"Kenalannya di medsos. Bahkan sempat pelaku mengaku sebagai polisi dan minta tebusan Rp15 juta. Namun modusnya tersebut gagal, karena tertangkap," kata Hakim.

Kontributor : Dimas Angga Perkasa

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini