Ritme Bunyi Dentuman Misterius dalam Tanah di Sumenep Unik, Diduga Berkaitan dengan Struktur Batuan

Bunyi dentuman Misterius dalam tanah di Sumenep sempat membuat geger. Fenomena tersebut pun viral di media sosial.

Baehaqi Almutoif
Rabu, 16 Agustus 2023 | 09:45 WIB
Ritme Bunyi Dentuman Misterius dalam Tanah di Sumenep Unik, Diduga Berkaitan dengan Struktur Batuan
Bupati Sumenep meninjau lokasi suara dentuman di desa Moncek Tengah. [beritajatim.com]

SuaraJatim.id - Bunyi dentuman Misterius dari dalam tanah di Sumenep sempat membuat geger. Fenomena tersebut pun viral di media sosial.

Para pakar pun turun untuk meneliti, salah satunya dari Institut Teknologi Nasional (ITN). Perguruan tinggi yang ada di Malang tersebut sampai mengirimkan tim untuk melakukan observasi awal di Desa Moncek Tengah, Kecamatan Lenteng, Kabupaten Sumenep.

Plt Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) ITN Malang sekaligus ahli geofisika/seismologi ITN Malang Ratri Andinisari menduga fenomena alam dentuman dari dalam tanah tersebut diduga berkaitan dengan struktur batuan di Moncek Tengah.

Dia mengungkapkan, di lokasi tersebut jenis batuannya memang ‘karst’ atau batu gamping.

Baca Juga:Malam Bikin Bediding, Siang Sangat Terik di Jogja, Ternyata Ini Penyebabnya

“Saat musim kemarau dan terjadi kekeringan, maka massa jenis batuan berkurang. Dengan struktur batu gamping yang berongga, maka akan mudah rontok. Tapi itu belum bisa menjawab pertanyaan asal bunyi ketukan. Masih perlu analisa lebih lanjut,” ujarnya dikutip dari Beritajatim.com--jaringan Suara.com.

Fenomena tersebut, kata dia, cukup unik. Bunyi yang muncul ritmenya harmonik atau teratur. Berbanding terbalik dengan febomena alam biasa yang bunyinya cenderung acak.

“Setelah berkoordinasi, kami dari ITN akan menurunkan tim survei geolistrik. Nanti data hasil survei geolistrik ini akan kami tambahkan ke data mikro seismik BMKG, kemudian akan diinterpretasi bersama," kata dia.

Hasil tersebut nanti akan dianalisa agar lebih jelas, termasuk terkait dengan penyebab bunyi dentuman tersebut.

Ratri mengaku juga telah berkoordinasi BMKG yang telah melakukan survei mikro seismik sebelumnya.

Baca Juga:Gempa Bumi M 5,8 Guncang NTT, Terasa di Mataram Hingga Denpasar

“Kesimpulan survei mikro seismik BMKG, di lokasi tidak memiliki risiko bencana. Dari pemetaan risiko bencana, di sini rawan bencana, tetapi bukan bencana geologi. Bencana geologi seperti gempa itu ada, tetapi nomer sekian. Biasanya di sini yang rawan bencana angin dan banjir rob,” ungkapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini