Selain kerjasama di bidang Investasi, Khofifah mengungkapkan saat pandemi Covid-19, Pemprov Jatim telah menerapkan ilmu perubahan perilaku (behavioural science implementation) dari Inggris Raya. Sehingga, Jatim berhasil menyeimbangkan aktivitas ekonomi dan terjaganya Kesehatan Masyarakat.
Menutup kuliah umum tersebut, Gubernur Khofifah berharap agar para pelajar Indonesia terus menumbuhkan rasa optimisme dan kebanggannya sekaligus terus mengembangkan Indonesia di masa depan.
"Kami percaya bahwa kawan kawan mahasiswa yang studi disini adalah masa depan bangsa Indonesia. Ilmu dan jejaring yang didapatkan di Inggris Raya ini menjadi kunci yang saat ini sedang dibutuhkan Negara Kita. Untuk itu, mari Bersama bangun Indonesia dan dengan bangga kami akan menyambut di bumi Majapahit, Jawa Timur," pungkasnya.
Merespon kuliah umum Gubernur Khofifah, salah seorang mahasiswa asal Indonesia, Muhammad Asyik yang tengah mengambil program doktor di Universitas Nottingham, mengaku takjub dengan capaian Pemprov Jatim. Menurutnya, Jawa Timur telah menjelma menjadi sebuah provinsi yang sangat maju luar biasa.
Baca Juga:Tak Jadi Pilihan Utama di Chelsea, Lewis Hall Resmi Gabung Newcastle United
"Bu Khofifah sangat luar biasa prestasinya, Jawa Timur sangat luar biasa majunya. Kami baru tahu sekarang. Ini capaian yang berkelas dunia," katanya.
Sedangkan Prof. Ian Fisk, dosen Tekno Biomedis, pakar Biologi dan farmasi Universitas setempat juga mengaku tertarik langkah-langkah kepemimpinan Gubernur Khofifah. Ian memuji capaiannya, yang merupakan tokoh Asia dan bisa menjadi inspirasi dunia dalam hal mendorong persatuan dan harmoni di provinsi berpenduduk 41 juta, dengan prinsip kesetaraan, penguatan perempuan dan keluarga lewat organisasi yang dipimpinnya.
"Paper Gubernur Khofifah yang berjudul East Java as Central Gravity for Indonesia ini sangat detail dan menarik untuk bisa kami jadikan bahan akademik maupun penelitian," ujarnya.