SuaraJatim.id - Kasus SMPN 1 Ponorogo yang menarik sumbangan wali murid untuk beli mobil sekolah memasuki babak baru. Kekinian, pihak sekolah mengisyaratkan penundaan.
Kasus tersebut menuai sorotan tajam dari publik setelah viral di media sosial. Banyak yang mengecam niatan pihak sekolah yang sengaja meminta uang sumbangan untuk membeli mobil ratusan juta.
Teranyar, SMPN 1 Ponorogo memilih untuk menunda pembelian mobil dari uang sumbangan wali murid. Keputusan ini diambil setelah mendengar usulan dari masyarakat maupun sebagian wali murid.
"Hal yang sudah viral itu, kita akan kaji kembali. Kita mendengarkan masyarakat dan wali murid," kata Kepala SMPN 1 Ponorogo Imam Mujahid, Senin (2/10/2023) dikutip dari Beritajatim.com --jaringan Suara.com.
Baca Juga:Gaji Part Time Cinta Kuya di Amerika Sebulan Mencapai 2 Digit
Imam mengungkapkan pihaknya telah melakukan konfirmasi ke komite sekolah, bahwa pengadaan mobil untuk ditunda. Hal itu juga akan disampaikan kepada wali murid agar tidak menjadi polemik
"Dengan begitu, kita akan menjalankan tugas dengan tenang. Insya Allah SMPN 1 Ponorogo tetap berprestasi," sambungnya.
Sementara untuk pengadaan komputer dan alat-alat musik, pihaknya akan mengkaji lagi, untuk dimusyawarahkan kembali. Imam menerangkan pihaknya akan kembali menampung usulan-usulan dari wali murid.
"Jadi untuk sumbangan-sumbangan itu, kita pending dulu. Program kerja akan kita fix kan dulu," katanya.
Sebelumnya, permintaan sumbangan dari SMPN 1 Ponorogo viral di media sosial. Setiap siswa kelas VII dimintai sumbangan sukarela senilai Rp1,6 juta, dengan dalih untuk program sumbangan pengembangan dan peningkatan mutu sekolah. Bila dikumpulkan sumbangan tersebut ditaksir mencapai Rp500 juta.
Baca Juga:Denise Chariesta Minta Donasi Lagi Usai Survei Kamar Inap Mewah Buat Persalinannya
Pihak sekolah mengklaim uang tersebut ditujukan untuk membeli 3 item, yakni mobil Inova, beberapa alat musik, dan puluhan komputer. Hal ini kemudian mengundang protes dari publik.