"Sepanjang yang saya tahu belum (bertemu dengan para kiai). Artinya, tidak memberikan penjelasan yang dalam, mengapa keputusan itu dilakukan. Artinya sebelum deklarasi loh ya. Bukan setelah deklarasi," katanya.
Setelah deklarasi AMIN memang ada pertemuan dengan para kiai, namun sifatnya hanya sebatas sowan dan meminta doa restu kepada kiai.
"Tentu para kiai ketika di-sowani ya sangat boleh. Siapa saja boleh. Tapi, dukungan ya belum tentu,” ungkapnya.
"Namun yang saya tahu, kiai-kiai saat ini sedang konsolidasi. Suatu saat, mereka akan menentukan pilihan akan mendukung siapa. Masih sangat mungkin mereka (kiai) akan merubah arah dukungannya," tambahnya.
Baca Juga:Sebelum Muncul Khofifah dan Mahfud, Megawati Disebut Sempat Lamar Kiai Ini untuk Dampingi Ganjar
Gus Ipul menegaskan jika PBNU tidak akan terlibat dalam hal dukung mendukung capres dan cawapres. Hal ini sesuai dengan aturan dalam organisasi. Mayoritas masyarakat NU disebut juga menginginkan hal yang sama.
Akan tetapi, kiai sebagai pengasuh pesantren mempunyai keperluan untuk memperoleh informasi yang valid tentang kandidat capres dan cawapres. Jadi, siapa saja yang bersilaturahmi dengan para kiai pasti akan diterima.
"Karena para kiai ini sering kali dimintai tanggapan dan diajak diskusi. Tetapi, pada waktunya nanti, suara kiai ini akan menjadi suara penentuan di detik-detik terakhir," bebernya.
Kontributor : Yuliharto Simon Christian Yeremia
Baca Juga:Profil Partai Masyumi yang Dukung Anies-Muhaimin Maju Pemilu 2024