Profil Universitas Jember, Dua Dosennya Jadi Panelis Debat Pilpres 2024, Tertarik Masuk Kampus Ini?

Kampus yang memiliki moto 'Karya Rinaras Ambuka Budi, Gapura Mangesti Aruming Bawana' sudah berdiri sejak 10 November 1964.

Galih Prasetyo
Selasa, 19 Desember 2023 | 18:07 WIB
Profil Universitas Jember, Dua Dosennya Jadi Panelis Debat Pilpres 2024, Tertarik Masuk Kampus Ini?
Profil Universitas Jember, Dua Dosennya Jadi Panelis Debat Pilpres 2024, Tertarik Masuk Kampus Ini? [Dok Unej]

SuaraJatim.id - Dua praktisi pendidikan dari Universitas Jember (Unej) terpilih menjadi panelis debat Pilpres 2024. Terbaru, pakar ekonomi sekaligus pengajar di FEB yakni Adhitya Wardhono menjadi panelis pada debat cawapres yang bakal berlangsung 22 Desember 2023.

Sebelumnya pada debat capres, Prof. Bayu Dwi Anggono yang merupakan Dekan Fakultas Hukum Unej terpilih menjadi panelis. Rektor Unej Iwan Taruna seperti dikutip dari Antara, selamat atas terpilihnya akademisi di kampus yang dipimpin nya sebagai panelis debat capres dan cawapres yang ditentukan oleh pihak KPU RI.

Debat kedua untuk calon wakil presiden dengan tema "Ekonomi (baik ekonomi kerakyatan maupun ekonomi digital), Keuangan, Investasi Pajak, Perdagangan, Pengelolaan APBN-APBD, Infrastruktur dan Perkotaan".

Bagi masyarakat Jember, Jawa Timur (Jatim), Unej menjadi salah satu kampus favorit. Kampus ini memiliki rekam sejarah cukup panjang.

Baca Juga:Rekam Jejak Adhitya Wardhono Pakar Ekonomi Unej yang Jadi Panelis Debat Cawapres: Jebolan Kampus Top Dunia

Kampus yang memiliki moto 'Karya Rinaras Ambuka Budi, Gapura Mangesti Aruming Bawana' sudah berdiri sejak 10 November 1964. Pada awal berdiri, kampus ini bernama Universitas Negeri Djember alias Uned.

Uned saat itu lima fakultas, yakni Fakultas Hukum di Jember, dengan cabangnya di Banyuwangi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dan Fakultas Pertanian di Jember, Fakultas Ekonomi dan Fakultas Sastra di Banyuwangi.

Berdirinya kampus ini tak lepas dari peran dr. R. Achmad. Bersama dengan R. Th. Soengedi dan R. M. Soerachman menggagas berdirinya universitas di wilayah Jember. R.Achmad kemudian menjadi rektor Unej pertama.

Dalam perjalanannya, ketiga tokoh tersebut mendapatkan dukungan penuh Bupati Jember saat itu, R. Soedjarwo. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri PTIP No. 151 Tahun 1964 tanggal 9 Nopember 1964, tentang didirikannya Universitas Negeri di Jember.

Perjalanan kampus ini cukup berliku. Mulai dari kampus ini berdiri di Tegal Boto, kawasan terpencil bak pulau mati yang tidak bisa dijangkau transportasi darat hingga persoalan dengan Universitas Universitas Tawang Alun alias Unita.

Baca Juga:Alasan Gibran Dianggap Pemimpin Muda Sukses, Bagaimana Soal Wisata dan Pertumbuhan Ekonomi?

Singkat cerita, saat ini di Unej program pendidikan yang terdiri dari pendidikan vokasi (D-3), sarjana (S-1), dan pascasarjana (S-2 dan S-3) yang tersebar di lima belas fakultas.

Ada Fakultas Ilmu dan Budaya (FIB), Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Fakultas Hukum (FH), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP).

Lalu ada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Fakultas Pertanian (Faperta), Fakultas Teknik (FT), Fakultas Farmasi (FF), Fakultas Teknologi Pertanian (FTP).

Ada juga Fakultas Kedokteran (FK), Fakultas Kedokteran Gigi (FKG), Fakultas Ilmu Komputer (Fasilkom) dan Fakultas Ilmu Keperwatan (F.Kep).

Dikutip dari laman resmi Unej, untuk tahun pendidikan 2023/24, terdapat sejumlah jalur untuk kamu bisa berkuliha di kampus ini. Pertama lewat SNBP, kedua melalui SNBT, ketiga ada Semmaba.

Selain itu ada juga program alih jenis, lalu ada program pindah kuliah dan program mahasiswa asing. Di Unej juga terdapat program profesi dan program pascasarjana.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini